2 ; terluka

3.8K 579 29
                                    

Tiga orang siswa SMA sedang bercanda bersama, mereka terlihat akan memasuki toilet.

Namun baru masuk dari pintu, mereka dikejutkan dengan seorang siswa SMP yang tergeletak dilantai juga kepala nya yang berdarah serta kaca wastafel yang telah pecah.

"Woi anak orang kenapa ini" histeris salah satu siswa.

"Mending kita bawa ke uks sekarang, ntar koid kita yang salah" ujar salah satu siswa lain dan diangguki oleh kedua teman nya.

Siswa SMP itu adalah Ziel yang tergeletak pingsan dengan darah yang sudah merembes dari kepala nya.

Saat ia ketakutan, Ziel refleks membenturkan kepala nya, sehingga mengenai kaca wastafel, Ziel melakukan hal itu sebanyak tiga kali hingga kaca tersebut benar benar hancur begitu pula dahi nya yang sudah retak dan mengeluarkan darah.

Ziel digotong ke uks, dimana hal tersebut menarik perhatian publik, karena darah Ziel yang terus menetes memberikan corak merah pekat pada lantai.

Setelah sampai diuks yang dikhususkan untuk kelas F, Ziel dibaringkan pada tempat tidur, dokter uks juga dengan siaga menangani Ziel.

Uks untuk kelas F minim fasilitas dan disana pun hanya ada satu tempat tidur, bahkan ruangan nya saja tidak terlalu luas.

Baru saja dokter selesai memeriksa keadaan Ziel, tiba tiba pintu dibuka secara kasar, memperlihatkan Cakra dengan nafas yang tidak teratur.

"Mana Ziel?" Tanya Cakra tanpa mengatur nafas nya terlebih dahulu.

Dokter menunjuk ke arah dimana Ziel sedang tidak sadarkan diri.

Cakra segera mendekat pada Ziel, pandangan khawatir tidak lepas dari netra mata nya.

"Dok, adek saya kenapa?" Tanya Cakra.

"Kepala nya terbentur kaca dengan sangat keras, kemungkinan adik anda sendiri yang membenturkan kepala nya, dan untuk luka nya kamu tidak perlu khawatir, mungkin satu mingguan kepala nya akan membaik" jawab dokter itu.

Cakra memandang dokter tersebut dengan raut wajah tidak percaya.

"Jangan bercanda, mana mungkin adik saya mencelakai diri nya sendiri" ujar Cakra.

"Nanti tanya kan saja pada adik mu kalau sudah siuman" balas dokter itu lalu memberikan resep obat pada Cakra, meminta pemuda itu untuk rutin meminumkan nya pada Ziel.

Cakra duduk dikursi uks untuk menunggu Ziel siuman, ia terus menatap adik angkat nya dengan pandangan sendu.

Kabar tentang Ziel pun dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru sekolah, para siswi berbondong bondong menuju uks untuk menjenguk Ziel, apalagi katanya Cakra berada disana, mau caper ya mbak?

Sebelum para siswi sampai diuks, Zafar dan Annan yang ingin menjenguk Ziel diminta oleh Cakra untuk menjaga pintu agar tidak ada yang bisa menggangu adik nya beristirahat.

Disini lah sekarang, Zafar dan Annan berada didepan pintu uks dengan rasa bosan yang menyerang mereka, lebih tepatnya hanya Annan karena Zafar seru sendiri bermain handphone.

"Kenapa kita disuruh jaga begini sih, lagian gak bakalan ada orang yang dateng" gerutu Annan kesal.

"Yaelah, turuti aja napa, lagian kan lu juga salah" ujar Zafar.

Annan melotot ke arah Zafar.

"Emang gw salah apa, kan Ziel benturin kepala nya sendiri" timpal Annan.

"Kan lu duluan yang nakut nakutin Ziel sampai tuh anak nekat banget benturin kepala nya sendiri ke kaca, siapa tau kan dia punya trauma atau semacam nya" ujar Zafar santai.

Silent Area {Cerita Tidak Dilanjutkan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang