3 ; hilang

3.4K 485 11
                                    

Ziel atau lebih tepat nya Hara membuka mata nya saat mendengar suara tersebut.

Namun bukan kamar yang ia lihat, melainkan sebuah tempat yang didominasi warna gelap dan energi negatif yang sangat pekat.

"Bangke ini gw dimana, apa dineraka ya, maklum sih gw kan kebanyakan dosa" gumam Hara.

"Hara..."

Suara itu lagi, persis seperti yang didengar Hara pertama kali.

Segera Hara berjalan mencari asal suara tersebut, walau agak merinding dan dada nya terasa sesak lantaran energi negatif disini tidak main main.

Sampai dimana Hara melihat sosok hitam besar yang persis seperti dimimpi nya saat Ziel meregang nyawa.

Disamping sosok besar tersebut ada seorang remaja laki laki dengan tangan serta kaki nya yang dirantai.

Hara berniat menghampiri remaja tersebut namun ia juga takut dengan sosok besar hitam disamping remaja itu.

Hara terus memperhatikan remaja serta sosok besar tersebut sampai dimana sosok itu berjalan pergi dan menghilang, waw magic.

Segera Hara berlari menghampiri remaja yang ia lihat, dan setelah melihat lebih dekat, ternyata remaja tersebut adalah Ziel asli dengan keadaan badan nya yang berlumuran darah.

Darah yang melumuri badan Ziel mengeluarkan bau tidak sedap yang menyengat, jika kebanyakan darah ber bau amis, ini sama namun ada yang berbeda, ada sedikit bau bakaran dupa disekitar nya, kenapa Hara tau? Karena dikehidupan nya dulu ia pernah iseng melakukan pemanggilan arwah dengan dupa dan sesajen.

"Ziel" panggil Hara namun tidak ada respon dari remaja itu.

"Woi El" panggil Hara sekali lagi.

Ziel mendongak dan menatap Hara.

"Hara?" Gumam Ziel pelan.

"Iya gw Hara, lu kok bisa disini?" Tanya Hara.

"Harus nya kamu sudah tau karena mimpi itu, ini semua karena ilmu hitam itu" jawab Ziel.

"Oke.... jadi gw harus apa buat bantuin lu" ujar Hara.

Ziel terdiam sejenak lalu menatap dalam Hara.

"Kita harus menunggu setidaknya sebelas hari lagi, jadi aku bisa menarik keluar arwah mu dan menggantikan nya kembali dengan arwah ku, aku tau ini tidak masuk akal, tapi setelah arwah mu keluar dari raga ku, kamu bisa menghilang dan tenang diatas sana, bagaimana?" Jelas Ziel.

Hara mengangguk pelan, menunggu sebelas hari tidak ada salah nya.

"Yaudah, gw bakalan kesini lagi setelah sebelas hari" balas Hara.

Setelah berucap seperti itu, asap hitam mengelilingi Hara membuat nya terbatuk dan pandangan nya memburam.

Saat dirinya sudah membuka mata, ia berada didalam kamar nya, sekali lagi ini sungguh magic.

"Jadi gw harus nunggu sebelas hari gitu?" Gumam Hara atau Ziel.

Ziel melihat jam dinding yang sekarang menunjukkan pukul delapan malam.

Karena lapar padahal tadi sudah makan bubur, Ziel berisiniatif untuk makan malam diruang makan.

Saat sampai disana, Ziel tidak melihat adanya Cakra.

"Mbak, bang Cakra mana?" Tanya Ziel pada seorang maid disana.

"Tuan muda Cakra sedang keluar, katanya ada urusan" jawab maid tersebut.

"Keluar kemana?" Tanya Ziel kembali.

Maid itu tersenyum tipis "aduh tuan muda, saya juga tidak tau, maaf ya"

Silent Area {Cerita Tidak Dilanjutkan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang