1 ; teman baru

4.2K 667 41
                                    

Ziel dan Cakra sudah sampai disekolah, Ziel sangat takjub dengan bangunan sekolah yang megah, wajar saja karena terdapat dua sekolah didalam nya.

"Ayo, abang anterin ke ruang kepala sekolah" ajak Cakra sembari menggandeng tangan Ziel.

Di sepanjang jalan dan lorong, banyak murid murid yang menyapa Cakra, dan remaja itu membalas mereka dengan ramah.

Ziel sampai tidak bisa berkata kata melihat seorang psikopat dengan sifat ramah dan friendly seperti ini.

Inikah yang dinamakan iblis berkedok malaikat, entah lah.

Mereka berdua sampai didepan ruangan kepala sekolah.

"Mau abang anterin masuk?" Tanya Cakra menawarkan diri.

Ziel menggeleng pelan "gak usah bang, Ziel bisa sendiri kok"

Cakra mengangguk dan berpamitan meninggalkan Ziel untuk ke kelas nya.

Ziel masuk ke dalam ruangan kepala sekolah.

"Permisi pak, saya anak baru" ujar Ziel sembari membuka pintu ruangan.

"Oh ayo masuk saja tidak usah sungkan" balas kepala sekolah.

Ziel disambut baik oleh kepala sekolah, bahkan pria yang sudah berumur itu terlihat sangat ramah.

"Kamu masuk ke kelas 7F ya" ujar pak kepala sekolah.

Ziel mengangguk samar, yang ia tau, bahwa sekolah ini memiliki sistem kepintaran, jadi bagi siapa yang pintar akan naik ke tingkat selanjutnya, dan tingkat paling tinggi adalah kelas A.

Sistem ini bertujuan memotivasi murid murid untuk belajar dan bersaing satu sama lain, dengan adanya sistem ini, maka murid murid akan terdorong untuk meningkatkan efesiensi dalam belajar mereka, serta mengembangkan rasa persaingan dalam diri mereka agar mereka tahu bahwa diluar sana persaingan dalam mencari perkerjaan jauh lebih sengit.

Namun menurut Ziel, sistem seperti ini malah menimbulkan pilih kasih antar murid, menyebabkan sebagian dari mereka merasa tidak terima dan memberontak atau bahkan kehilangan semangat belajar karena mereka fikir bahwa mereka tidak bisa apa apa.

Tapi masalah nilai mudah saja bagi Ziel, namun dirinya tidak ingin terlihat mencolok, naik ke kelas A akan membuat nya terlihat mencolok dikalangan murid lain.

"Tapi kamu tenang saja, karena anak yang berprestasi akan naik tingkat sesuai nilai mereka, dan bapak menaruh harapan besar untuk kamu karena kamu adalah adik Cakra, salah satu siswa terbaik disini" lanjut kepala sekolah.

'Pantes aja nih bapak bapak tua ramah banget ke gw, ternyata ada udang dibalik sempak toh' ucap Ziel dalam hati.

"Hehe iya pak, saya akan berusaha" balas Ziel diselingi senyuman.

Setelah itu Ziel diantarkan ke kelas oleh salah seorang guru yang akan mengajar dikelas F, nanti Ziel akan memperkenalkan diri saat guru tersebut menyuruh nya.

Mereka sampai didepan kelas F, guru itu menyuruh Ziel masuk mengikuti nya.

Kelas yang awal nya ramai menjadi sunyi, bukan karena ada guru, namun karena remaja dengan wajah menggemaskan berjalan dibelakang guru.

"Itu siapa, gemes banget loh" pekik salah satu siswi.

"Anak TK gak sih" ujar siswi lain.

"Fiks anak guru nya itu" balas seorang siswa.

"Bodoh, liat dia pake seragam sekolah kita, ya anak baru lah" timpal siswa lain yang duduk disamping siswa tadi.

Guru yang kesal karena kelas menjadi berisik memukul meja menggunakan menghapus papan.

Silent Area {Cerita Tidak Dilanjutkan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang