Sekarang sudah terhitung 1 bulan mahen di sekolah baru nya. Dalam 1 bulan itu mahen telah banyak mengenal tentang sekolah tersebut. Ia juga mendapat beberapa kenalan dari kelas lain.
Sekarang jam pertama fisika. Mahen dengan lesu menatap ke arah depan. Fisika adalah pelajaran yang membosankan.
"Ajg dah kapan selesai nya ini.. " ujarnya.
Sang guru masih menjelaskan materi. Artinya ini masih panjang.
"Okey sampai disitu dulu, maaf jika bapak terlalu pendek memberi materinya ya"
'Kagak ush ngasih materi juga gpp ko pak, ikhlas sya' batin mahen.
//Ding ding ding saat nya jam ke empat di mulai
Belum berbunyi menandakan pergantian jam. Murid2 segera menyiapkan buku untuk pelajaran selanjutnya.
Guru lalu masuk dan mengucapkan selamat pagi kepada anak anak disana.
"Pagi semua, hari ini kita belajar matematika. Siapkan pensil bolpoin serta buku kalian. " ucap guru itu sembari mengambil sebuah spidol digital.
Guru mulai menulis dan anak anak mencatat.
Mahen yang otak nya sanggar lelah akibat pelajaran fisika tadi, tanpa sengaja ia salah tulis.
"Asu mana ga bawa penghapus lagi... Ish. " geram mahen.
Sangking geram nya mahen hampir saja mematahkan pensil yang ia pegang menjadi dua.
"Hey, butuh penghapus ? " suara seorang remaja lelaki terdengar. Ia menawarkan penghapus nya kepada mahen.
"Eh? Iya makasih ya" balas mahen dengan menerima penghapus milik lelaki itu.
"Makasih ya, eh nama kamu siapa? " tanya mahen sembari mengembalikan penghapus lelaki itu. Lelaki itu tersenyum sambil menatap mahen.
"Cakra Arunapati, panggil saja cakra" ucap lelaki itu dengan senyum nya. "Nama mu? " tanya balik cakra.
"Aku Areksa Mahendra Dirgantara panggil nya mahen salam kenal ya cakra" balas mahen dengan senyuman manis nya.
"Nama yang indah.. "
Mereka berdua pun menlanjutkan pembicaraan sembari mendengar kan ocehan guru di depan. Sesekali juga cakra bertanya tentang materi yang tidak ia mengerti dan lalu mahen dengan manis menjawab nya.
.
.
.
.
.
.
Jam istirahat datang. Mahen beserta cakra mereka bersama sama menuju ke kelas 10.5 atau kelasnya mery dan reza.
"Hen ngapain ke kelas 10.5? " tanya cakra di sebelah mahen.
"Mau ku kenalin kau dengan yang lain nya" jawab mahen tanpa menoleh sedikit pun ke arah cakra. Mereka terus berjalan melewati kelas kelas lain nya.
Sampai lah cakra dan mahen di depan kelas 10.5. Mahen dan cakra lalu masuk. Di dalam kelas terdapat banyak siswa/i yang sedang mengobrol.
Di pojok ruangan terlihat mery sedang duduk di kursi sembari memakan coklat. Lalu reza yang di sebelahnya sedang asik bermain HP.
"Meryyy rezaaa!! Oyy" panggil mahen ke arah mereka.
Orang yang di panggil pun menoleh. Mery langsung melambaikan tangan nya untuk memberi sinyal ke mahen.
"Hen! Sinii!! " panggil mery.
"Anjir mer lu dapet coklat sekeranjang dari mana? " tanya mahen yang saat itu melihat mery membawa kotak coklat.
"Halah dapet banyak tapi ga di bagi" sela reza yang kesal dengan mery.
Mery hanya menatap sinis seolah mengisyaratkan 'coklat ini untuk ku bukan untuk mu Bajingan..! '.
Flasback..
Sebelum nya mery dan reza pergi ke kantin sebentar untuk membeli minuman. Saat di lorong menuju ke kelas reza tiba tiba bertanya "mer mery lu ngerasa aneh ga si? "
"Aneh apaan? Kalo idup gwe lancar jaya baru aneh" balas mery.
"Ni bocah.. Maksud nya lu ngerasa ga si kalo di sekolah ini kayak ada yang ngintai gitu... " jelas reza sembari meminum sekaleng kopi yang di belinya tadi.
"Hemm.. Ada si gwe pernah ngerasa ke gitu. Kalo ga salah pas gwe lagi di rumah lah. " jawab mery. "Tapi ternyata yang ngintai gwe itu biawak gwe yang lepas kandang. " lanjut nya.
Jawaban mery tentu membuat reza menatapnya aneh.
Mereka sampai di kelas 10.5 kelas mereka. Reza duduk di pojok dan mery tepat berada di depan nya.
"Eh..? Apa ini? " ujar mery yang tetiba menemukan sebuah kotak hitam di sorok meja nya. Reza yang di belakang nya sontak condong ke depan.
Kotak dengan sepucuk surat yang terlipat rapi. Mery pun membuka lipatan surat tersebut membacanya.
Mery tiba tiba diam. Wajah nya ia sembunyikan. Reza yang merasa aneh dengan gadis di depan nya itu langsung mengecek.
Saat ia ingin membaca surat tadi, tangan mery dengan reflek langsung memegang pergelangan tangan reza.
"Mer?.. "
"Jangan... Sentuh.. "
//BRAKKK
Dengan reflek nya, mery langsung menjatuhkan reza sampai ia tak bisa bergerak.
"MER MER MERY!!! OYY OYY SAKIT NJING! "
Flashback off...
"Oh ya mer rez gwe ada temen baru nie.. " celetuk mehen.
Mahen pun menarik cakra lalu memperkenalkan nya.
"Kenalin ini Cakra Arunapati dia sekelas ama gwe " ucap mahen dengan semangat serta senyum manis nya. Cakra yang di samping nya hanya melambai kan tangan dan tersenyum ramah.
"Aku Merykh Deaneth Nephthyst, panggil mery ya" ujar mery ramah.
Reza menatap lelaki yang tinggi nya hampir sama dengan nya. Ia merasa janggal dengan lelaki itu.
"Rezara panggil reza. " kemudian ia menyebutkan nama nya dengan singkat. Hal tsb membuat mery dan mahen binggung. Cakra yang berdiri tepat di depan reza hanya tersenyum.
'Sepertinya lelaki ini akan berbahaya. Aku perlu untuk waspada. Dan juga wanita keturunan klan Nephthyst ini cukup merepotkn. '
.
.
.
.
Hey:).. Maap yaa lama.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙍𝙚𝙞𝙣𝙘𝙖𝙧𝙣𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣 𝙊𝙛 𝙏𝙝𝙚 𝘾𝙪𝙧𝙨𝙚𝙙 𝙊𝙣𝙚
RandomPemuda itu diikat di tengah2 lapangan. Matanya di tutup dan beberapa tentara berjaga di sekitar nya. Orang orang di luar lapangan itu berseru agar cepat melakukan hukuman untuk sang pemuda. Pki nama yang ia sandang. Nama yang terkutuk. Yang di benc...