_Chapter 3.1_

327 38 4
                                    

Disisi lain

"Heh.. Kasian sekali kamu sayang.. " ucap seorang dari jauh melihat kumpulan lelaki dan dua perempuan sedang panik.

"Komunis kecil ku.. Sebentar lagi kau tak akan takut lagi.. " ucapnya lalu pergi dari tempat itu.

Cuplikan dari chapter sebelumnya

Orang itu berjalan sampai ke parkiran. Lalu masuk ke salah satu mobil di sana. Membuka masker dan topi yang ia kenakan. Terlihat wajah tampan rupawan dengan netra mata merah. Sebelah matanya di tutup menggunakan penutup mata.

"Hah.. Aku merindukanmu Komunis kecil ku.. " ucap nya. Entah siapa dan apa maksud dari 'Komunis kecil ku' itu.

Ia perlahan membuka penutup mata nya. Dan terlihat lah mata emas menyala terang. Lalu perlahan di bawah mata nya terlihat simbol palu dengan arit yang di satukan.

"Hah.. Aku merindukan mu saat saat dimana kamu ketakutan dan sedang berada di pelukan ku.. "

"Kali ini kau tak akan bisa lolos.. Partai Komunis Indonesia.. "

Setelah ia berucap begitu ia menjalankan mobil nya keluar dari sana. Mobil nya pergi ke suatu tempat yang amat jauh. Cukup lama untuk mencapai tempat tujuan itu. Hingga terlihat lah sebuah mansion yang amat megah. Mansion yang letaknya tersembunyi. Terletak di tengah tengah hamparan hutan luas. Lalu terdapat danau yang berada tepat di samping nya.

Mobil itu sekarang berhenti di tempat parkir mansion itu. Lalu ia keluar dan langsung menuju ke dalam mansion.
Di dalam mansion sudah terlihat beberapa orang. Kebanyakan orang orang disana memakai baju pelayan. Lalu terdapat tiga orang disana yang mengenakan baju layaknya pemimpin.

"Oh dah selesai? Gimana dia baik baik aja kan? " tanya langsung salah satu dari tiga orang itu.

"Tenang dia baik baik saja.. Hanya terkena sedikit masalah saja" jawab orang tadi.

Orang yang bertanya tadi memiliki rambut hitam dengan netra mata merah. Di leher nya terlihat tanda plus. Lalu orang yang tdi memiliki rambut merah. Pipi nya terdapat tanda palu dan arit.

"Hah.. Komunis yang satu itu berbeda.. " ucap salah satu orang. Orang itu memiliki rambut merah namun sanggat gelap.

"Tentu, bau tubuhnya semacam campuran dari bunga di seluruh dunia. Bercampur menjadi satu hingga dapat membuat seseorang jatuh dalam sekejap" lalu orang dengan rambut biru tua melanjut kan perkataan dari rambut merah gelap itu.

"Netra mata nya merah dan emas. Rambut nya sehalus sutra. Sungguh perpaduan yang sempurna. " ucap rambut merah tadi.

Disisi lain

POV nyonya gerla

Aku gerla. Sosok pengganti orang tua bagi anak yang bernama mahendra areksa dirgantara atau mahen. Hidup ku hanya untuk merawat anak itu.

Saat aku pertama bertemu dengan nya yaitu saat umur 23 tahun. Aku menerima nya sebagai anak angkat ku. Sebelumnya ia adalah anak dari kakak laki laki ku. Haikal Dirgantara. Dengan istri nya. Sri Anistrana Lestari.

Kedua orang itu meninggal saat mahen menjadi bayi. Lalu aku lah yang menjadi pemegang tanggung jawab dari anak kedua orang itu. Aku sama sekali tak protes. Karena anak itu bagai anugrah dari Tuhan. Seharusnya anak itu tak layak mendapatkan cobaan ini.

Sejak itu aku mulai merawat mahen sampai sekarang. Sekarang umur ku 49 tahun. Aku bekerja sebagai PNS. Gaji ku lebih dari cukup untuk aku dan anak angkat ku.

Dan sekarang ini adalah saat nya. Saat untuk menguji semua kemampuan dari anak angkat ku. Aku mendaftarkan nya di sekolah dengan sejuta aturan. Aku harap ia bisa melewati itu.

Kenapa aku melakukan hal itu? Jawabannya karena dunia selanjutnya sangat kejam, tak kenal kasihan. Aku takut jika ia kehilangan arah pada saat saat itu. Jadi aku mulai melatihnya dengan itu.

'Mahen bude mau kamu belajar untuk dunia selanjutnya. Dunia yang tak pernah kau lihat sebelumnya. Bude khawatir jika pada saat saat itu kau kehilangan arah'

'Bude hanya bisa mendoakan. Bude harap kau tak membenci bude.
Mahen semoga bude bisa melihat mu sukses nanti nya.. '

Itu membuat ku teringat saat mahen kecil.

"Mahen kalo gede mau jadi apa? " tanya ku
Lalu dengan polosnya mahen menjawab.

"Pokonya mau jadi pelindung bagi bude ,mahen bakal lakukan apa aja buat semua yang mahen sayangi! "

Aku tertawa mendengar hal itu.

'Semoga bisa terwujud mahendra.. '







𝙍𝙚𝙞𝙣𝙘𝙖𝙧𝙣𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣 𝙊𝙛 𝙏𝙝𝙚 𝘾𝙪𝙧𝙨𝙚𝙙 𝙊𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang