_Chapter 3_

335 36 0
                                    

'Tapi... '

"Bude tau kamu ga suka. Tapi ini demi kebaikan mu. Besok lusa kita akan ke sekolah itu untuk sosialisasi. Memang awal sangat diadakan sosialisasi itu. Itu juga demi mempersiapkan para peserta. " bude mahen pantas beranjak dari sana meninggalkan mahen. Mahen sama sekali tak memperhatikan bude nya itu.

Ia masih terdiam karena kabar tiba tiba itu. Tak ada hujan. Tak ada gempa. Tak ada puting beliung. Ia mendapat hadiah dari sang bude tercinta.

'Cih.. Nendokse.. '

Dengan cepat ia langsung membuang kertas itu di lantai lalu bergegas mengambil HP nya kembali. Mahen mengirim pesan ke pada cs nya melalui via WA.

Di grup:

𝙂𝙧𝙪𝙥 𝙖𝙣𝙖𝙠2 𝙘𝙖𝙡𝙤𝙣 𝙙𝙪𝙙𝙖 𝙍𝙄

_Mahen anak baek
Kita ketemuan sekarang di
Cafe biasa

_Mahen anak baek
Ada yang mau gwe
Omongin

Reza paling toxic_
Ngapa tiba tiba?

Reza paling toxic_
Tapi Oke lah ntr gwe datang

Juno penjutsu handal_
Woke jemput yh tapi!

Dion paling rusuh _
Ok, rez gwe nebeng ya!

Reza paling toxic_
Iya iya beban 𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧𝙖𝙩

Sesudah nya Mahen bergegas untuk mengambil jaket lalu sedikit merapihkan diri nya. Tanpa izin ke bude nya ia mengambil kunci montor dan langsung menuju ke garasi. Menaiki montor baru nya dan langsung pergi dari rumah itu dengan perasaan gedeg.

Nyonya Gerla atau bude mahen menatap kepergian mahen di jendela. Ia tak bisa berkutik jika begini.

'Maaf ya hen, bude mau kamu jadi anak yang baik aja. Kamu jangan benci bude ya'

POV mahen

Aku pergi dari rumah tanpa seizin bude. Menaiki montor baru ku dan langsung gas ke rumah salah satu teman ku untuk menjemput nya. Aku sedikit (?) ugal ugal an menaiki montor baru ku itu. Aku tak masalah toh aku juga udh jago. Aku juga memakai helm.

Menaikan kecepatan montor itu untuk cepat sampai ke rumah juno teman ku. Dengan perasaan yang gedeg aku melajukan montor itu dengan kecepatan tinggi.

(Gambar dari pin)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambar dari pin)

Sampai juga aku di depan rumah juno yang memang tempat nya seperti di perumahan kecil. Walau perumahan kecil tapi rumah nya cukup besar. Berhenti di salah satu rumah di sana aku membuyikan bel montor ku.

𝙍𝙚𝙞𝙣𝙘𝙖𝙧𝙣𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣 𝙊𝙛 𝙏𝙝𝙚 𝘾𝙪𝙧𝙨𝙚𝙙 𝙊𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang