Ziyi mengajak Zhan untuk ke kantor polisi. Menunjukkan laporan yang ia buat kalau ponsel itu tercatat dalam daftar. Namun ia langsung terdiam di tempat saat menyadari ada perubahan dalam laporan miliknya.
"Zhan, aku tidak mungkin salah kalau ponsel Yibo ada di antara barang lainnya." Ziyi meyakinkan.
"Kalau begitu, apa yang terjadi sebenarnya? Apa ini artinya seseorang sengaja menghilangkan ponsel Yibo? Tapi untuk apa? Yibo tidak pernah terlibat dalam pekerjaan atau bisnis apapun, apalagi musuh. Tidak ada yang dia lakukan selain kuliah dan menguras kesabaranku."
"Maaf Zhan, ini seharusnya situasi yang cukup serius. Tapi kau membuatku ingin tertawa karena ucapanmu seolah menjelaskan bagaimana tidak bergunanya suamimu."
Zhan hanya tersenyum simpul. Tidak berniat memperbaiki citra suaminya di depan polisi cantik itu.
"Karena laporanku sampai diubah seperti ini, artinya kasus ini lebih serius dari sekedar kecelakaan Zhan. Apalagi mengingat seseorang yang bisa mengubah data kepolisian, itu artinya dia adalah orang yang cukup berpengaruh di sini." Ziyi kembali memasang ekspresi serius.
Zhan mengangguk setuju. Kalau hanya polisi berjabatan rendah, tidak akan bisa menghilangkan barang bukti apalagi sampai membobol data kepolisian.
"Aku akan meminta temanku untuk memeriksa cctv. Meski aku ragu kita akan menemukan jejak."
Ziyi mengeluarkan ponselnya. Menelfon salah satu rekannya dan meminta bantuan. Sambil menunggu temannya mengecek rekaman cctv, Ziyi dan Zhan berjalan keluar. Mencari secangkir kopi dan duduk tidak jauh dari sana.
"Kau tidak bertanya aku sudah menikah apa belum?" Ziyi memulai percakapan. Menikmati satu cup kopi ditangannya diiringi hembusan angin lembut.
"Aku pikir itu sesuatu yang sangat pribadi. Kalau kau menikah dan ingin mengundangku, kau pasti sudah melakukannya. Kalau kau belum menikah, aku percaya kau memiliki alasan untuk kebaikan hidupmu. Pada intinya kehidupan yang kau jalani sekarang adalah hal yang terbaik."
"Kau masih sama seperti dulu." Ziyi tersenyum.
"Kalau begitu aku semakin percaya kalau kau menikah lebih cepat karena keputusan itu adalah yang terbaik untuk hidupmu." Dan kali ini Zhan yang menyunggingkan senyumnya. Namun senyum itu menghilang saat melihat sosok tidak asing.
"Wenhan?" gumamnya.
"Kau mengenal anak komisaris?" tanya Ziyi setelah mengikuti arah pandang Zhan.
"Anak komisaris?" Zhan tampak berpikir.
"Iya, itu adalah putra tunggal Komisaris Li."
"Aku hanya tahu dia adalah satu teman Yibo."
Percakapan mereka terhenti saat ponsel Ziyi berdering. Polisi cantik itu tampak serius mendengarkan penjelasan dari seberang sana.
"Seperti yang kita duga Zhan, ada campur tangan orang lain dalam kasus ini."
Karena masih belum menemukan petunjuk, Zhan memutuskan kembali ke rumah. Sesampainya di pintu rumahnya, Zhan menemukan sebuah kotak kecil tanpa nama.
"Dari siapa ini?" batinnya.
Tanpa membukanya lebih dulu, Zhan masuk ke dalam rumahnya. Berganti pakaian sebelum kembali mengecek kotak misterius berwarna cokelat itu.
Rasa penasaran membuatnya kotak di depannya. Terkejut saat mendapati sebuah flashdisk di dalamnya. Tanpa menundanya Zhan langsung ke ruang kerjanya.
"Hanya ada satu file," gumam Zhan. Meksi sempat ragu untuk melihat isi file yang ada di flashdisk, akhirnya Zhan membukanya. Diam mengamati tayangan video yang ada di layar laptopnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/328178152-288-k937445.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons I Want To Marry You
Fanfiction(END) Yibo adalah suami takut istri. Masih berstatus mahasiswa dan lebih muda dari Zhan. Semua orang penasaran apa yang membuat Yibo menikah dengan Zhan yang dikenal galak dan menakutkan. Rumor yang beredar Yibo mendapat ancaman sehingga dengan terp...