"Hao Xuan, ada apa denganmu?" Yixuan bertanya bingung saat Hao Xuan muncul entah dari mana dan terus tersenyum.
"Kami kira kau kabur karena terlalu takut," ucap Wenhan. Hao Xuan masih bertahan dengan senyumannya.
"Sebenarnya ada apa denganmu? Kau tiba-tiba muncul dan tersenyum seperti orang idiot." Yixuan bertanya. Senyuman yang membuat para gadis meleleh justru membuatnya jengah.
"Mulai hari ini aku menyukai lukisan."
"Hah?" Yixuan, Wenhan dan Yubin saling pandang.
"Kepalamu terbentur?"
"Hampir berbenturan tadi." Hao Xuan tersenyum semakin lebar. Kembali membayangkan saat hampir bertabrakan dengan Zhan. Sangat disayangkan Zhan memiliki refleks yang bagus. Padahal ia sudah mengharapkan kejadiannya mirip adegan di kebanyakan drama.
"Sepertinya hatiku tersenggol."
Saat Hao Xuan tersenyum begitu cerahnya, teman-temannya justru mendengus sebal. Mereka tidak mengerti apa yang pemuda pecinta bola itu bicarakan.
"Ayo pulang! Kau langsung gila hanya sekali masuk ke sini." Wenhan mendorong bahu Hao Xuan.
"Aku menyukai lukisan mulai hari ini." Hao Xuan seolah ingin mempertegas kalimatnya.
"Bagaimana dengan sepak bola?" tanya Yubin malas. Siapapun yang berteman dengan Hao Xuan akan langsung mengenali kesukaan pemuda itu. Bahkan isi kamarnya dipenuhi poster dan semua hal tentang bola.
"Sudah tidak suka lagi," jawab Hao Xuan kalem yang membuat teman-temannya melotot di tempat.
"Aku pikir hanya Yibo yang setengah gila karena tahu ajalnya hampir tiba, ternyata Hao Xuan sama gilanya. Lebih baik kita cepat keluar dari sini." Yixuan langsung menarik Hao Xuan berjalan keluar. Melihat kegilaan teman-temannya membuatnya lebih lelah. Ia bahkan sudah sakit kepala sebelum menyelesaikan penelitiannya.
"Di mana Yibo?" tanya Hao Xuan saat menyadari hanya ada mereka berempat.
"Yibo pulang lebih dulu. Membersihkan rumah supaya kemarahan Zhan ge sedikit berkurang." Yubin menjelaskan. Berjalan ke arah parkiran sembari mengingat di mana ia meletakkan mobilnya.
・*❀Peony Bunny❀*・
Siang itu kampus tampak ramai dengan bermacam aktivitas mahasiswa. Namun empat mahasiswa tampan yang duduk di lapangan outdoor justru sibuk dengan ponsel masing-masing.
"Bagaimana? Kalian mendengar kabar dari Yibo?" Yixuan bertanya pada Hao Xuan yang dibalas gelengan.
"Yibo membalas pesanmu, Wenhan?" Kali ini Wenhan juga menggeleng.
"Nomornya tidak bisa dihubungi." Yubin melapor.
"Ini sudah dua hari. Kemarin Yibo tidak terlihat di manapun. Apa menurut kalian Yibo masih hidup?" Yixuan kembali bertanya. Merasa khawatir karena Yibo seolah hilang tanpa jejak setelah peristiwa penggodaan itu tertangkap basah.
"Semoga saja." Wenhan berharap dengan sungguh-sungguh.
"Kalaupun sudah sekarat, hampir menemui ajal dan nafasnya tersisa sedikit, setidaknya biarkan Yibo hidup lebih lama." Wenhan tampak khusuk dengan doanya.
"Supaya bisa disiksa lebih lama?" celetuk Yubin.
"Iya ... eh bukan!" Wenhan langsung mengoreksi.
"Setidaknya masih ada kesempatan hidup ke dua."
"Keseribu kali sebenarnya." Yubin mengingatkan. Karena bukan sekali dua kali Yibo mencari masalah namun masih diberi kesempatan hidup.
"Itu berjalan dengan kepalanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons I Want To Marry You
Fanfiction(END) Yibo adalah suami takut istri. Masih berstatus mahasiswa dan lebih muda dari Zhan. Semua orang penasaran apa yang membuat Yibo menikah dengan Zhan yang dikenal galak dan menakutkan. Rumor yang beredar Yibo mendapat ancaman sehingga dengan terp...