"Kau sampai berbohong ge. Kau mengatakan ini adalah rumahku supaya aku bisa kembali ke sini." Yibo baru mengingatnya sekarang. Rumah yang mereka tempati adalah rumah atas nama Zhan. Namun pemuda yang lebih tua sengaja berbohong karena tahu ia tidak menyukai rumah kakeknya.
"Bahkan di saat terluka, Zhan ge masih memikirkan keadaanku. Sedangkan aku?" Yibo merasa malu untuk menjawabnya sendiri. Ia sangat menyadari tidak bisa melakukan apapun untuk istrinya.
"Surat itu, aku sudah menanda tanganinya, apa ini artinya kami sudah bercerai?"
Yibo langsung teringat saat tangannya menorehkan tinta hitam di atas kertas putih itu. Hanya dengan membaca kepala suratnya, ia langsung menanda tanganinya begitu saja.
"Bahkan aku yang menanda tangani surat itu lebih dulu." Dan Yibo baru mengingatnya, kertas perceraian mereka belum ditanda tangani pemuda manis itu. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya hati Zhan hari itu. Mengingatnya saja membuat air matanya tidak henti-hentinya menetes.
"Zhan ge ...." Yibo kembali memanggil nama Zhan. Seseorang yang ternyata adalah sosok paling berharga di dalam hidupnya. Setelah susah payah ia mendapatkan hati pemuda manis itu, dengan mudahnya ia melepas Zhan dengan tanda tangannya.
Di atas ranjang yang biasanya ada Zhan di sampingnya, Yibo terus menggumamkan nama itu. Di tengah isak tangisnya Yibo mulai memikirkan cara untuk membuat Zhan kembali lagi padanya. Dan tanpa sadar ia tertidur dengan memeluk bantal yang biasa Zhan gunakan.
・*❀Peony Bunny❀*・
"Zhan ge, apa sampai detik ini Zhan ge masih tidak bisa untuk menerimaku?"
Yibo bertanya dengan nada putus asa setelah hampir setiap hari menerima penolakan. Meski Zhan tidak mengusirnya saat ia mendekat, namun Zhan masih menolak untuk dijadikan miliknya. Bahkan dengan tegas Zhan menolak menerima hatinya tanpa berpikir panjang.
"Tidak ada alasan untukku menerimamu."
"Apa karena masa laluku?" tanya Yibo.
"Kalau begitu katakan bagaimana supaya aku bisa membuat Zhan ge percaya?" tanya Yibo sekali lagi saat Zhan menggelengkan kepalanya.
"Aku memang terlihat brengsek karena selalu berganti teman kencan setiap malamnya. Tapi Zhan ge tahu aku tidak pernah melakukannya lagi setelah aku mengenalmu."
Saat itu Zhan justru tersenyum tipis. Seolah bisa menebak jawaban yang akan Yibo berikan.
"Karakter pria brengsek yang ada dalam tulisanku juga sama sepertimu, Yibo."
"Haah ...." Yibo mengusap wajahnya kasar. Menghembuskan nafas karena hampir kehilangan ketenangannya untuk membuat Zhan percaya.
"Apa di dalam karya Zhan ge mereka tidur dengan banyak wanita?" tanya Yibo. Dan kali ini Zhan memilih menunggu Yibo meneruskan kalimatnya.
"Kalau iya, berarti aku tidak seperti karakter brengsek itu. Aku berganti teman kencan bukan berarti aku tidur dengan mereka. Karena aku tahu bagaimana menjaga diriku. Lebih tepatnya aku tidak berpikir untuk melakukannya. Aku tidak cukup berhasrat untuk meniduri wanita yang menjadi teman kencanku. Jadi, apa menurut Zhan ge aku masih tidak pantas untuk menjadi teman hidupmu?"
"Bukan pantas atau tidak pantas. Lagi pula aku yakin kau tidak bisa memberi jaminan kalau kau adalah pasangan yang tepat untukku. Dan kau tidak berpikir aku akan mengambil resiko dan memilih pasangan hidup yang salah─
"Oke aku mengerti." Yibo langsung menyela.
"Aku tidak akan memaksa Zhan ge untuk menerimaku. Setidaknya untuk hari ini." Setelah menyelesaikan kalimatnya, Yibo langsung berlari menjauh dari Zhan yang masih menuntun sepedanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons I Want To Marry You
Fanfic(END) Yibo adalah suami takut istri. Masih berstatus mahasiswa dan lebih muda dari Zhan. Semua orang penasaran apa yang membuat Yibo menikah dengan Zhan yang dikenal galak dan menakutkan. Rumor yang beredar Yibo mendapat ancaman sehingga dengan terp...