Rumah...
Haii, gpp deh sepii
Aku bakalan tetep ngelanjutin cerita nya😄🌈💐.Yuk ramein lagi, jngn lupa vote ya
Terimakasih..Happy reading all💐
"Hidup bukan tentang apa yang kamu inginkan melainkan cara kamu menghargai apa yang kamu miliki"
𝗡𝗼𝘄 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴:
"(A thousand years- Christina Perri)"
01:23 ━━━━●───── 03:43
ㅤ◁ㅤ ❚❚ ㅤ▷ ㅤㅤ
---˖⁺. ༶ ⋆˙⊹❀♡❀˖⁺. ༶ ⋆˙⊹---🌷୭ ☾ ° ✧ ˚. ᵎᵎ 🎀
Haegar Adhitama putra tunggal dari pasangan Artama dan Adhita, namun selang beberapa tahun menikah dan memiliki momongan, Artama memutuskan untuk bercerai dengan Adhita karena masalah keuangan yang sangat menurun, tidak yakin bisa menafkahi keluarganya Artama pergi meninggalkan Adhita dan haegar, disaat haegar masih berumur 3 tahun, dimana haegar masih membutuhkan sosok bapak untuk dia mengenal lebih dalam duniawi.
Adhita adalah sosok ibu sekaligus bapak, Adhita bekerja keras membanting tulang demi mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa bantuan orang lain Adhita mampu membesarkan haegar tumbuh menjadi anak yang baik.
Haegar dikenal anak yang sangat baik, dia selalu baik kepada orang lain walaupun terkadang kebaikannya diremehkan oleh orang lain, pagi ini setelah dia menunaikan sholat subuh haegar langsung bergegas menuju dapur untuk membantu sang bunda membuat sarapan.
"Bundaa..." Haegar memeluk tubuh ramping sang bunda dari belakang, mendengar kekehan kecil dari sang bunda membuat sang empu tersenyum sumringah.
"Pagi anak kesayangannya bunda" Adhita mengecup singkat pipi gembul haegar, sebelum dirinya mengacak-acak Surai hitam sang anak. Adhita mengira hidup tanpa Artama akan lebih sulit tapi tuhan punya kenyataan dia hidup berdua dengan sang anak jauh lebih bahagia dengan hal yang sederhana, "Bunda haegar hari ini gak usah bekal ya" lanjut haegar, kini tangan nya bergerak mengambil alih pisau tersebut dari sang bunda untuk membantu memotong beberapa sayuran.
"Kenapa hmm?" Kini Adhita bersuara dia menatap nyalang kepada sang anak dengan raut muka bertanya tanya.
"Kamu bosen sama masakan bunda?" Lanjut Adhita sambil mengoseng lauk yang akan dia santap dengan sang anak.
"Engga gitu bunda" haegar menaruh pisau yang telah selesai ia gunakan untuk memotong sayuran, haegar melangkah malas menuju kamar mandi, dia tahu hari ini pasti akan diomelin oleh sang bunda karena tidak mau membawa bekal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah (On Going)
Teen Fiction[cerita by tulisantangan16] Rumah tak selamanya berbentuk bangunan. bagi haegar Adhitama dia lebih senang menjadi rumah untuk orang lain, menjadi tempat keluh kesah, dan menjadi tempat untuk mereka bersandar. tapi haegar tidak mau berbohong, jika di...