Rumah..
Terimakasih banyak yang sudah vote
Bantu rameinn yukk
Happy reading all🌞
"Berjuang tak mesti berisik"
𝗡𝗼𝘄 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴:
"(Liar angin- Feby putri)"
01:23 ━━━━●───── 03:43
◁ㅤ ❚❚ ㅤ▷ ㅤ
---˖⁺. ༶ ⋆˙⊹❀♡❀˖⁺. ༶ ⋆˙⊹---🌷୭ ☾ ° ✧ ˚. ᵎᵎ 🎀
Azhella berlari sangat kencang, ia sadar hari ini ia telah membuat banyak kekacauan. Tapi ia tidak bisa berbuat apa apa selain pasrah, mungkin jika ia bertemu dengan kedua laki laki itu, ia akan meminta maaf kepada mereka, pikir azhella.
Azhella berdiri diambang pintu kelas, ia ingin masuk, namun hatinya berkata tidak. Azhella takut jika dirinya akan dimaki-maki oleh sang guru, azhella mundur selangkah ia berniat ingin meninggalkan sekolah hari ini.
"Kalau aku bolos, ayah pasti marah banget sama aku"
azhella meneguk Saliva nya berat, azhella berfikir terlebih dahulu sebelum ia berbuat sesuatu, ya akhirnya azhella mengurungkan niatnya untuk membolos sekolah hari ini. Ia takut jika sang ayah akan marah kepadanya, ia meyakinkan dirinya untuk masuk kedalam kelas.
"Oke azhella, kamu harus semangat"
Azhella mengambil nafas panjang, sebelum ia menyemangati dirinya sendiri.
"Jangan bikin ayah malu lagi azhella okeyy, kamu pasti bisa, ayo semangat" ia memberikan semangat kepada dirinya sendiri. Sebelum melangkah kan langkah nya menuju kelas.
"Pagi Bu, maaf saya telat" salamnya kepada sosok wanita yang sedang asik menjelaskan materi kepada para muridnya, namun seketika raut wajah wanita itu berubah muram setelah menatap azhella.
"Dari mana saja kamu?" Timpal sang guru. Azhella lantas menunduk, jantung nya berdetak tak karuan.
"Kalau saya tanya itu dijawab!!!" Bentak sang guru, membuat azhella terkejut bukan main.
"Jawab!"
"M-ma-maaf bu, saya bangunnya kesiangan"
Mendengar pernyataan itu lantas membuat semua para murid tertawa.
"Hahaha.. sok sibukk lu.. haha" kata salah satu laki laki, membuat semua orang dikelas tertawa dengan perkataan itu.
"Ngapain Lo sampai bangun kesiangan, ngelonte Lo tadi malam hh"
"Huuuuuuu"
"Huuuuu" sorakk semua orang membuat tubuhnya kini bergetar hebat, keringatnya mulai bercucuran, dengan panas dingin yang membuat pernafasannya sesak, azhella meremas roknya untuk mengurangi perasaan sesak yang menjalar. Namun sebisa mungkin ia menahan air matanya agar tidak jatuh dihadapan semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah (On Going)
Teen Fiction[cerita by tulisantangan16] Rumah tak selamanya berbentuk bangunan. bagi haegar Adhitama dia lebih senang menjadi rumah untuk orang lain, menjadi tempat keluh kesah, dan menjadi tempat untuk mereka bersandar. tapi haegar tidak mau berbohong, jika di...