002 || beginning

74 52 15
                                    

Rumah..

Haii saya kembali lagiiRamein yukk!!Bismillah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii saya kembali lagii
Ramein yukk!!
Bismillah

Happy reading all💐

"Prosesmu tidak harus sama dengan orang lain"

𝗡𝗼𝘄 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴:
"(As it was-harry styles)"
01:23 ━━━━●───── 03:43
      ㅤ ◁ㅤ ❚❚ ㅤ▷ ㅤㅤ
   ---˖⁺. ༶ ⋆˙⊹❀♡❀˖⁺. ༶ ⋆˙⊹---

🌷୭  ☾ ° ✧ ˚.  ᵎᵎ  🎀

Haegar mengendarai motor dengan kecepatan penuh, dia melihat jam tangan yang melekat pada pergelangannya, jam kini menunjukkan pukul tujuh kelewat lima menit bisa dipastikan bahwa hari ini haegar terlambat. Bayang bayang akan sang bunda menangis dihadapannya terus melintas dalam pikiran nya.

"Apa haegar salah ya tanya tentang bapak" gumamnya pada diri sendiri, kepalanya berisik, banyak pertanyaan pertanyaan yang ingin dia tanyakan namun dengan keadaan sang bunda yang seperti ini membuat haegar mengurungkan niatnya untuk bertanya tanya lagi tentang bapak.

Haegar tidak mau ambil pusing tentang hal ini, ia lebih memilih fokus untuk sekolah dan mencari cara agar ia bisa bertemu dengan sang bapak, haegar menancapkan gas dengan kecepatan penuh sampai ia tidak sadar bahwa lampu menunjukkan warna merah yang seharusnya ia berhenti.

Disaat haegar kalut dengan lamunannya, Seorang gadis cantik yang tiba tiba menyebrang tanpa aba aba. Membuat haegar tergelonjak bukan main.

"AWASS!!!!" Bentak haegar, sang gadis terkejut lantas gadis itu menutupi raut wajahnya dengan tangan, "ARGHH" jerit gadis itu, membuat haegar reflek membanting setir motornya kearah kiri untuk menghindari gadis tersebut agar tidak terluka. Sang gadis itu terduduk lemas seakan-akan jantung nya berhenti berdetak, ia berfikir entah apa yang akan terjadi jika remaja laki laki itu tidak membanting setirnya.

Ditempat yang sama haegar terjatuh, kepala nya membentur aspal beruntung ia menggunakan helm, haegar pun langsung melepas helm nya dan menoleh kearah gadis tersebut yang sedang terduduk lemas memeluk kedua lututnya, sambil menenteng helm haegar melangkah mendekati gadis itu, haegar berniat untuk memarahi dia namun niatnya seakan hilang disaat ia melihat keadaan gadis tersebut.

"Kamu gapapa?" Tanya haegar, namun tidak ada jawaban dari gadis tersebut.

Haegar berjongkok, ia menepuk pelan pundak gadis itu, tubuh gadis itu bergetar dengan hebat, ada isakan kecil yang terdengar dari pendengaran haegar. Haegar bingung apa yang harus ia lakukan.

"Kamu kenapa nangis??"

"Jangan nangis, aku yang salah, aku tadi sengaja ngebut, aku minta maaf"

"Sini bangun jangan nangis" haegar mengulurkan tangannya kepada gadis itu, gadis itu lantas mendongak keatas melihat haegar yang telah mengulurkan tangannya untuk membantu dirinya, tanpa meraih uluran tangan haegar, gadis itu bangun langsung berlari sesekali mengusap sisa air matanya. Haegar melihat punggung gadis itu yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya, haegar mengerutkan keningnya bingung, ia menatap tangannya lalu menepuk nepukan kepada pahanya.

Rumah (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang