O6. date?

1.4K 212 23
                                    

hanni menutup buku paket geografi yang tebal itu tidak santai, ia menoel bahu danielle yang duduk di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


hanni menutup buku paket geografi yang tebal itu tidak santai, ia menoel bahu danielle yang duduk di depannya.

danielle menoleh, "kenapa?"

"laper banget, yuk beli makan" ajak hanni yang mengundang atensi haerin juga, danielle menggeleng menolak karena sudah membawa bekal sendiri dari rumah.

haerin pun juga ikut-ikutan menolak, katanya malas dan ingin tiduran saja daripada harus mengantri panjang karena kantin pasti dipenuhi manusia pada jam istirahat pertama.

hanni memicingkan matanya pada haerin yang menatapnya tanpa ekspresi, batinnya yakin bahwa sebenarnya haerin tidak ingin pergi karena danielle juga tidak pergi.

dengan terpaksa hanni harus ke kantin sendiri, enggan juga mengajak teman yang lain. ia pun beranjak dari bangkunya, ketika berjalan menuju pintu kelas netranya menangkap sosok familiar yang menyembulkan kepalanya di depan pintu kelas hanni.

minji berdiri canggung dengan tangan yang membawa tumpukan kertas, seperti ingin masuk ke kelas namun ragu.

hanni sebagai satu-satunya orang yang menyadari keberadaan minji pun mendatangi gadis tersebut, ketika minji melihatnya ia langsung tersenyum lega yang membuat hanni tidak sadar juga ikut tersenyum.

"minji, ke sini ada perlu apa?" tanya hanni sambil terus melihat tumpukan kertas yang dibawa minji.

"ini gue disuruh bu luna buat naruh hasil pts sejarah kelas kalian" minji menyampaikan tujuannya datang ke sini, ia sedikit mengintip untuk melihat keadaan dalam kelas hanni.

tak ada hal signifikan yang tampak berbeda dengan kelasnya, hanya beberapa interior kelas seperti mading dan kanvas-kanvas lukisan yang menggantung di dinding dari pelajaran seni budaya yang kelas minji pun juga mendapatkan tugas yang sama.

bedanya kelas hanni mayoritas lukisan para siswanya enak dipandang daripada kelas minji yang kebanyakan hasil lukisan abstrak tidak jelas, sepertinya anak kelas minji tidak berbakat di seni lukis.

"hah udah dinilai?!" hanni sedikit berteriak, ekspresi gugup dan tegang langsung dapat minji lihat.

"iya, kelas gue juga udah dibagiin hasilnya" ucap minji lalu menyodorkan barang yang dibawa kepada hanni.

"bentar ya, gue bagiin dulu" minji mengangguk paham pada kalimat yang hanni lontarkan, artinya minji harus menunggu hanni.

beberapa menit kemudian setelah ia diam berdiri menunggu hanni di luar kelas, minji akhirnya melihat hanni yang setengah berlari menghampirinya sambil menampakkan raut wajah senang.

minji duga sepertinya ia akan mendapatkan kabar gembira dari gadis mungil tersebut.

"MINJIII GUE DAPET 82!!!" tiba-tiba hanni mendekap minji erat, ia sedikit berjinjit untuk mengalungkan kedua tangannya pada leher jenjang minji.

study (date) | minji x hanni (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang