Kisah awal pertemuan

1.7K 83 1
                                    

Happy Reading ✨

Cowok yang bernama Gala itu, berjongkok memandang Laiv remeh, lalu tersenyum menyeringai. "Gue bakal berhenti, sampai lo minta maaf, dan sujud sama gue."

Gadis itu memutuskan untuk pergi, dia perlahan berjalan mendekat, Syarah di balik sudut tembok belakang sekolah, untuk menonton apa yang sudah terjadi.

Laiv tersenyum miring, detik berikutnya cowok itu meludah lalu menatap tajam ke arah dua laki-laki itu yang sedang berdiri meremehkannya. "Beraninya main keroyokan, dan lo bilang gue takut? Gue takut?"

"Saat ini gue emang nggak bisa apa-apa, tapi lo lihat aja nanti gue buat lo hancur Gala!"

"Kalau bukan karena kakak gue, mungkin lo hanya orang biasa, dan bukan apa-apa di sekolah ini."

"BANGSAT LO LAIV!!" teriak Gala tak terima ucapan Laiv kepadanya, dan langsung memukuli Laiv sekali lagi.

"GUE CUMAN SURUH LO MINTA MAAF ANJING!! TAPI GUE SUKA DENGAN SIKAP PERCAYA DIRI LO!!"

Mata pupil Syarah melebar tak percaya, melihat aksi kedua cowok itu yang terus memukul Laiv tanpa henti. Sesaat Syarah juga terkejut. Memandang Laiv yang sudah babak belur. Syarah berpikir keras untuk membantu Laiv, tapi dia harus bagaimana? Apa yang harus dia lakukan dengan situasi seperti ini.

"Gue harus gimana? Gue harus gimana? Tuhan kasih gue solusi." Syarah berpikir begitu keras.

Gala mengambil baju kerah Laiv, menatap tajam Laiv begitupun juga Laiv. "Gue bilang minta maaf anjing! Lo budeg?!!"

Laiv tersenyum miring, tak menanggapi Gala, walaupun dia terus dipukuli tanpa henti.  "Perlu gue kasih tahu, suatu saat nanti, lo yang bakal minta maaf sama gue Gal!"

"Karena yang lo lakuin ini sama gue, nggak akan ada yang berubah, dan ini hanya permainan Alaska."

Merasa muak, Gala menaikkan tanganya, dan sudah siap memukul Laiv. "Pukul Gal, gue sama sekali nggak takut!" Suruh Laiv tak kenal takut, bisa saja Gala berbuat lebih nekat pada Laiv.

"Pukul aja Gal, kenapa lo berhenti? Laiv nggak bisa kasih ampun apa yang sudah dia lakuin sama lo selama ini." Suruh Dirga teman Gala.

"Lo emang bener Dirga, lo emang nggak usah dikasih ampun."

Gala sudah siap memukul, ke arah wajah Laiv, padahal Laiv sudah keadaan babak belur sekali.

"Kakak, ada guru yang mau datang ke sini, tadi barusan lewat."

Seketika tangan Gala berhenti, ketiga cowok itu menoleh seorang gadis yang tiba-tiba muncul, entah dari mana, sesaat mereka juga termangu, karena kedatangan Syarah. 

"Lo siapa?"

Syarah mencari akal. "Aku tuh, hmm aku pengemar kakak, aku nggak mau kakak dihukum nanti."

Gala dan Dirga terkejut mendengar pengakuan Syarah yang bisa dibilang itu membuat kedua cowok itu merasa agak tersipu bantuan Syarah darinya.

Karena memang Gala dan Dirga juga lumayan banyak disukai gadis-gadis di SMA GARUDA NEGERI.

Gala dan Dirga memandang satu sama lain, sebelum akhirnya Gala kembali menatap Syarah. "Pak guru siapa yang mau ke sini?" tanya Gala memastikan.

"Pak Wanto, sebaiknya kalian pergi dulu."

Kini, raut wajah Dirga sudah mulai ketakutan, mengingat ucapan pak Wanto akan mengeluarkan mereka dari sekolah, jika mereka di dapat membuat masalah lagi. "Iya Gal, ini udah 3x kita di dapat sama pak Wanto, kalau kita di dapat lagi, pak Wanto nggak bakal tinggal diam."

LAIVSYARAH [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang