TranAnt 29

5.7K 398 6
                                    

Voteee ⭐

Komennn 💬

~Happy Reading~
==================

Mata Arnan pun memanas tangannya mengepal Erat. Ia menatap Rina yang tengah Ketakutan.

BUGHH

"JALANG SIALAN!!"

"AKHHH!!"Teriak Rina.

"RINAAAA!!"teriak Reynal, Zaiden.

BRUGHH

Alena pun tak sadarkan Diri. Untung Venzo dengan gesit menangkap tubuh Sang Anak.

"Alena!!"Pekik Albara.

Alena pun dibawa pergi oleh Venzo.

"Al gimana?"Tanya Ares yang menghampiri Albara.

"Kalian boleh pulang Res, maaf udah ganggu waktu kalian."Ucap Albara.

"Gpp gue paham sama Kondisi sekarang."Ucap Ares.

Albara pun mengangguk.

"Cabut."Ucap Ares.

Mereka pun pergi meninggalkan Kerumunan itu.

"JALANG SIALAN!!! DASAR PEMBUNUH!!"bentak Arnan.

Rina pun gemetar. Jujur ia sekarang sangat Takut!

Arnan menarik tangan Rina Dengan Kasar.

"Lo!!!"Bentaknya.

Rina memejamkan matanya Takut.

PLAKK

Muka Rina tertoleh. Pipi yang sangat merah terdapat Bekas tamparan kuat, ujung bibir yang sobek.

"Arnan!"Tegas Dion kakak Venzo.

"Dia perempuan! Jangan Main tangan."Peringat Dion.

"Cih, Perempuan Iblis kayak dia"Ucap Arnan yang menunjuk kearah Rina yang menangis.

"Emang Pantes Dikasarin."Ucap nya dengan menekan ucapannya.

Mereka terdiam.

"Maksut lo apa ngebunuh Cewek gua hah!!"Bentak Arnan.

"NGOMONG ANJING JANGAN NANGIS DOANG!! DISINI CEWEK GUE YANG JADI KORBAN KENAPA LU YANG NANGIS JALANG!"teriak Arnan.

Mereka telonjak Kaget mendengar teriakan Arnan.

Arza cucu tertua pun turun tangan.

"ARNAN WIRANTA!"tegas Arza.

Namun Arnan tak menghiraukan ucapan Arza. Sekarang Arnan sudah dikelilingi emosi.

"Arnan! Alena pingsan!!"Ucap Albara.

Arnan pun terdiam. Ia menatap para bodygruad Sang Ayah.

"Bawa jalang ini ketempat biasa."Titah Arnan.

"Baik Tuan muda."Ucap Bodygruad itu.

Mereka pun menyeret rina.

"GKK!! OM FERDO BANTUIN RINAAA!!!."Teriak Rina.

Ferdo hanya diam. Sedangkan Zaiden berusaha melepaskan Cekalan Anak buah Ayahnya.

"DAD!! BANTUIN RINAAA! DIA KEPONAKAN DADDY!!."teriak Zaiden.

Ferdo hanya diam. Ia malas Mendengar ucapan Anaknya.

"DADDY GAK PUNYA HATI!! BIADAP!!"teriak Zaiden.

"ZAIDEN!"Bentak Ferdo.

"Kamu kalo gak tau apa-apa mending diam!"Sarkas Ferdo yang menatap tajam Putranya.

"Tapi dia keponakan Daddy!! Anak Adik Daddy!!"Pekik Zaiden.

"Bius Anak itu."Ucap Ferdo.

"Baik Tuan."Ucap Anak buah Ferdo.

Mereka membius Zaiden.

"D-dady jahat."Lirihnya, ia pun memejamkan matanya.

"Kasian kamu nak udah dibegoin sama cewek ular plus anaknya."Ucap Ferdo yang menatap miris putranya.

Mereka pun bubar. Dan untuk sementara 3 geng itu akan ditahan oleh polisi.

DiRumah Sakit...

"Yah, gimana keadaan Ale?"Tanya Khawatir Arnan Yang baru sampai.

"Ale gpp kok. Beruntung Tusukannya Tidak Dalam."Ucap Venzo.

Arnan pun menghela nafas leganya.

Sedangkan didalam Ruangan Alena.

"Woy Anak kadal bangun lo!"Titah Albara yang menepuk Tangan Ale.

Ale pun langsung melotot.

"NENEK BOTAK"latah Albara karna terkejut melihat Ale yang tiba-tiba melotot.

Pfftt

"Ketawa aja gpp ketawa."Malas Albara.

"Hehhee"Cengir Ale.

"Pinter banget ekting lo. Bisa lah kalo lo gue daftarin main senetron."Ucap Albara yang bersedekap Dada.

Ale pun merucutkan bibirnya.

"Kan untuk melancarkan Aksi tauu"Ucap Ale.

"Iya-iya."Malas Albara.

"Gimana?"Tanya Ale.

"BOOM,, mereka semua ribut."Ucap Albara.

Ale pun tersenyum miring.

"Tapi Reynal sama si Satunya diem doang."Ucap Albara.

"Mungkin mereka takutt."Ucap Santai Ale.

"Yoii!!"Ucap Albara.

"Trus tu cewek peyot gimana?"Tanya Ale.

"Dibawa Abang lo ke ruang Biasanya."Ucap Albara.

Alena pun mengangguk.

"Udah lo gak usah sok tersakiti deh."Malas Albara.

"Iya-iya."Malas Ale.

"Makan gak?"Tanya Albara.

"Pake apa?"Tanya Ale.

"Mau nya apa?"Tanya Albara.

Ale pun bersmirk.

Albara pun was-was.

"Mau makan lo WRRR!!"ucap Ale yabg memperagakan Seperti harimau.

"AAAAA!!!!"

Transmigrasi || Antagonis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang