TranAnt 37

4.6K 314 30
                                    

"HAPPY READING"
.

.

.

Kini Alena tengah menuju kantin.

Saat menuju kanti tiba-tiba mulut nya dibekap seseorang.

Alena yang sudah tau pun, langsung memencet tombol yang berada dijam tangan miliknya. Tadi Alkan memberikan Alena dan Arnan sebuah jam tangan, jam itu berfungsi jika mereka dalam bahaya, pencet tombol itu maka bantuan akan datang. Jam itu juga memiliki GPS, agar Alkan bisa mengetahui Keberadaan Alena dan Arnan.

Karna tidak kuat melawan bius itu pun, Alena tidak sadarkan diri.

Mereka membawa Alena kebelakang sekolah, dan memasukannya kedalam mobil.

Di Markas RED DIAMOND.

Hp milik Alkan pun berbunyi.

"SEMUANYA BERSIAP MEREKA SUDAH BERAKSI!!"ucap Tegas Alkan saat melihat Hpnya.

"BAIK BOS!"ucap mereka.

"Deri, Kamu susul Arnan disekolahnya."ucap Alkan dengan muka datar.

"Baik bos."ucap Deri.

Mereka pun menuju motor mereka masing-masing, sedangkan Alkan membawa mobil Miliknya.

️☠️☠️☠️☠️

"Bawa dia masuk."ucap datar pemuda itu.

"baik tuan."ucap mereka.

Mereka pun menyeret Alena memasuki Gedung tua itu.

"Sebenernya gue gak tega sama lo kak, tapi mau gimana lagi? Lo udah jahat sampe bunuh orang."ucap pemuda itu yang menatap nanar punggung Alena.

Sedangkan disebuah ruangan, terdapat gadis yang tengah duduk dan menatap kearah sebuah foto.

"Akhirnya rencanya gue berhasil, dan gue bakal Jadi putri satu-satunya Dikeluarga ini. Kalo gue gk ngelakuin ini semua gue gak akan dianggap sama mereka. Tapi gue seneng meskipun sampe sekarang gue gak diakui tapi Alena akan mati, dan gue bakal diakui setelah dia mati HAHAHAHA."ucap gadis itu dan diakhiri tawa seperti bak orang gila.

Diposisi Alena kini ia sudah duduk dengan tangan diikat.

BYURRR

"BANGUN KAMU!"bentak Wanita paruh baya.

"Eugh."lenguh Alena.

Alena pun menerjapkan Matanya.

"Loh Mommy, Bunda, Daddy, Ayah, Abang, Reynal, Arsel, Albara. Kalian mau nyelamatin Ale ya?"ucap Ale yng memiringkan kan kepalanya.

"Iya sayang kita mau nyelamatin kamu."ucap Albara dengan tatapan lembut.

"Aku udah duga pasti kalian mau nyelamatin aku, kan Aku kesayangan kalian."ucap Alena dengan menaik turun kan Alisnya.

Tatapan Albara yang tadinya Melembut kini menajam.

"Cih! Kita udahin oke drama ini."ucap Albara dengan mengelus Pipi Alena setelah itu menyekram kuat rahang Alena.

Transmigrasi || Antagonis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang