- 10 -

512 76 4
                                    

~♥~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~♥~

Di Ruang kesehatan

"Nah.. Anak-anak, sudah selesai."
Ucap seorang guru penjaga ruang kesehatan kepada ketiga siswa yang ada di sana seusai memasang perban di kaki salah satu gadis yang terluka.

"Terima kasih banyak Miss.. " ucap ketiganya serentak.

"Iya.. lain kali harus lebih berhati-hati oke? Kalau begitu, saya tinggal dulu."
Ucap wanita itu sebelum akhirnya beranjak meninggalkan ketiganya yang masih betah berada di ruangan itu selama jam istirahat berlangsung.

"Lice, kau sudah merasa lebih Baik?"

"Iya Rose.."

"Dan untuk Kak-"
Ucap Lalice terputus sembari menoleh pada satu-satunya pria di ruangan itu yang masih cukup asing baginya.
Beruntung orang yang saat ini tengah dimaksud sangatlah peka dan paham betul akan tatapan gadis yang baru saja mendapat perawatan itu.

"Oh Iya, kita belum berkenalan kan?.. Namaku Eeden Harrison el Salvador. Panggil saja Eeden. Kakak gadis cerewet yang ada di depanmu saat ini."

Ucapnya sambil mengulurkan tangan, yang tak lama kemudian dijabat oleh gadis berponi itu.

"Namaku Lalice Levany de Abelard. Panggil saja Lalice."

"Kakak, apa kau ingat? Dia ini putri keluarga Abelard yang dulu kuceritakan pernah menyelamatkanku dari penculik saat festival."
Timpal Roseanna.

"Apa?.. Jadi itu kau Lalice? Aku sebagai perwakilan keluarga Salvador berterimakasih atas bantuanmu pada adikku. Kami berhutang budi padamu."

"Oh, Tidak apa.. Itu terlalu berlebihan. Akupun juga ber-terimakasih karena kakak sudah mengantarku kemari."

Seulas senyum tipis terpasang di wajah pria tampan itu setelah mendengar ucapan gadis muda yang jadi lawan bicaranya saat ini.

"Iya, tak masalah.. Tapi bagaimana caramu kembali ke asrama sekarang?"

"Kak.. Apa yang kau cemaskan? Aku kan ada di sini. Aku yang akan mengantar Lalice untuk kembali ke asrama."

"Rose benar. Aku juga yakin masih bisa berjalan sampai sana. Pasti besok kakiku juga akan sembuh."

"Hufh.. Baiklah, jika ada yang kau butuhkan, bilang saja.
Dan Rose, jaga temanmu ini baik-baik oke? "

"Tanpa kau suruhpun aku akan melakukannya.. Ayo Lice!"
Ajak Roseanna cepat sambil menggandeng tangan gadis dihadapannya untuk segera berlalu dari ruangan itu.

Keduanya kini melangkah menuju asrama dengan Roseanna yang masih setia menuntun Lalice untuk jalan secara perlahan agar tidak memperparah luka di kakinya.

"Rose, apa kau tau letak kamar kita dimana?"

"Tidak.. Hehe"

"Ish.. Ya sudah, kita tanya ke ruang penjaga dulu saja."

MAKE MY OWN DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang