- 13 -

458 73 5
                                    

~♥~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~♥~


Tok tok tok..

Cklekk..

"Kalian sudah datang?"

"Dia ada di dalam kak?" tanya cepat salah seorang gadis pada pria pembuka pintu.

"Iya.. masuklah.."

Empat orang gadis segera masuk secara bersamaan ke ruang kesehatan akademi yang disana sudah ada salah satu pasien yang menjadi alasan utama kedatangan mereka kemari.

"Wah, kalian datang cepat sekali.. "
Sambut gadis yang tengah bersender di kepala ranjang itu kepada beberapa anak yang berjalan menghampirinya.

"Hei.. Apa yang terjadi padamu? Mana yang luka? Apa parah? Tunjukkan!!"
Tanya Marie secara beruntun dengan wajah paniknya.

"Ada apa dengan kalian? Aku hanya terkilir sedikit saat latihan berpedang karena kurang fokus.. Itu saja."
Ucap Lalice sambil menunjukan kompresan lebam di tangan kirinya.

"Dasar ceroboh!!.."
Ucap Jacelyn kesal.

"Kalau bukan karena ada anak yang memberitahu kita kalau kau terluka, kami pasti tak akan tahu dan cepat-cepat datang ke sini" sambung Ellie.

"Anak?" tanya Lalice

"Aku menyuruh seorang anak yang kebetulan ada di sana untuk mengabarkan hal ini pada yang lain.. Yah, walaupun aku tidak tau kalau mereka akan se-khawatir ini.."
Ucap Roseanna sesaat setelah membaca raut bingung wajah gadis berponi di depannya.

"Maafkan aku ya, sudah membuat kalian semua khawatir.."

"Bagaimana bisa kau selalu melukai dirimu sendiri? Apakah menyenangkan melakukan hal itu?"
Desis Sacha dengan menggelangkan kepala secara tak habis pikir.

"Maaf memotong pembicaraan kalian.."
Keenam gadis disana menoleh secara bersamaan ke arah seorang pemuda yang baru saja membuka suara.

"Lalice terluka karna memang kurang fokus saat latihan berpedang. Namun, sedari awal seharusnya aku tidak membiarkannya mempraktek-kan ini karena dia masih kecil.. Akupun merasa cukup terlibat dalam cidera yang dia alami.. "

"Apaa? Tidak..
Kenapa kakak selalu saja melimpahkan kesalahanku pada dirimu sendiri, kau sama sekali tak bersalah.." Protes Lalice.

"Tapi tetap saj-"

"Haloo.. Kalian berdua!!.."
Suara gadis berambut blonde memutus perdebatan kedua anak yang mungkin masih akan terus berlanjut itu.

"Sudah ya.. Daripada terus berdebat, kalau kakak memang tetap merasa bersalah, dia bisa mencoba menebusnya kan?"

"Bagaimana bisa begitu? Dia-"

"Shutt" ucap Roseanna dengan menempelkan jari telunjuknya ke bibir Lalice agar gadis itu diam.

MAKE MY OWN DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang