- 12 -

470 76 11
                                    

~♥~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~♥~

Kriett..

Blamm..

Bantingan pintu terdengar nyaring sebagai satu-satunya sumber suara yang memenuhi ruangan tepat disaat seorang laki-laki masuk kedalamnya.

"Anda telah kembali tuan muda?"

"Apa yang kau bawa?"
tanya Veender tanpa basa-basi pada sosok yang telah menunggunya entah sedari kapan.

"Ada surat dari Master untuk anda.."
Ucap sosok itu sembari menyerahkan suatu benda berbungkuskan kain hitam yang lantas diterima sampai tak lama kemudian dilemparkan begitu saja ke atas ranjang oleh pemuda dihadapannya.

"Aku akan membacanya nanti."
Ucapnya dengan nada jengan yang amat ketara.

Baru akan berbalik untuk membersihkan diri, Veender tiba-tiba menghentikan langkahnya saat dirasa suara dari orang yang sama kembali mengintrupsi pendengarannya.

"Tuan.. kalau saya boleh tahu, apa ada hal yang membuat suasana hati anda kurang baik hari ini?"

Laki-laki yang ditanya itu tak langsung menjawab melainkan perlahan mendongak menatap seseorang didepannya dengan pandangan merendahkan yang sarat akan cemooh.

"Bawahan sepertimu tak pantas ikut mencampuri urusanku Jake.. " jawabnya ketus.

" ... "

Terlampau hafal dengan tempramen  pria didepannya, membuat pria yang dipanggil 'Jake' itu kembali bungkam dan seolah menjadi pengingat bahwa tidak sepatutnya dia berusaha mencari tahu hal-hal khusus mengenai tuan-nya itu terlepas dari tugas yang diberikan, mengingat kedudukan keduanya yang berbanding terbalik walaupun memiliki umur yang tak jauh berbeda.

"Maafkan kelancangan saya tuan muda."

"Sekarang pergilah.. "

"Baik.. Saya undur diri.." ucapnya seraya menundukan kepala seperti biasa.

Tak lama setelah itu. Ruangan yang sama kembali terasa sunyi dengan si pemilik yang masih menunda niat awalnya tadi dan lebih memilih mendudukan diri di tepi ranjang miliknya dengan mata yang terarah ke luar jendela pada jam besar menara akademi yang telah menunjukan hampir pukul tengah malam.

"Sigh.. "

"Drama apa lagi sebenarnya yang dibuat oleh orang itu?"

"Dia ingin menjodohkanku dengan seorang putri Duke?
Itupun dalam beberapa minggu lagi. Apa dia becanda?"
Gumamnya lirih sembari memijat perlahan dahinya yang berkerut.

Hal-hal yang sebelumnya memenuhi pikiran pemuda itu berangsur sirna, sampai ia menoleh ke arah bungkusan yang didapatkannya tadi dan segera beranjak untuk meraihnya.

Dibalik bungkus itu, ada sebuah kotak hitam dengan ukir-ukiran rumit di sekelilingnya.
Karena sudah tak asing lagi dengan pola itu, ia lantas mengucapkan mantra sihir yang membuat benda itu terbuka dengan mudahnya.

MAKE MY OWN DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang