~♥~
Tak terasa waktu libur dalam seminggu ini telah selesai begitu cepat. Hal itu membuat Lalice, Roseanna dan Jacelyn-pun lantas kembali, hingga saat ini sudah tiba di depan gerbang kawasan akademi yang sangat ramai, mengingat para murid lain yang juga kembali di saat bersamaan.
Namun, dari semua anak yang ada di sana entah kenapa seluruh atensi dari murid-murid yang berlalu lalang terus saja tertuju kepada ketiga gadis yang baru memasuki gerbang utama itu.
"Hei Lice, apa saat ini kau tak merasakan sesuatu yang aneh?"
Tanya Rose sambil berbisik lirih pada gadis yang sedang berjalan disampingnya seolah-olah tidak terjadi apapun."Aneh? Apa maksutmu? "
"Astaga.. Lice, aku tahu kalau kau ini memang kadang tidak peka. Tapi keterlaluan kalau kau tidak merasakan seluruh tatapan dari orang-orang yang kita lewati ini."
"Rose benar, coba lihat mereka.. Sepertinya ada suatu hal yang terjadi selama kita tidak ada di sini." setuju Jacelyn.
"Ah.. Kalian terlalu berlebihan teman-teman.. Untuk apa juga mereka sengaja menatap kita seperti itu? Bukankah kita hanya seorang murid baru.
dan lagi pula, mereka-pun juga belum kenal kita dengan baik.""Sudahlah.. Dari pada memikirkan itu lebih baik kita segera masuk ke asrama. Aku benar-benar capek.." ajak Lalice dengan menarik kedua anak disampingnya agar berjalan lebih cepat.
Saat baru memutar kenop pintu kamar, ketiganya dikejutkan oleh Marie yang langsung menerjang tubuh Lalice tanpa persiapan dan segera mendorong mereka bertiga untuk cepat masuk dengan wajah yang sulit diartikan.
"Hei.. Hei.. kenapa?
Ada apa denganmu Marie?
Dan ekspresi wajah apa yang kalian buat itu? Tidak ada yang kami lewatkan selama seminggu terakhir kan?"
Ucap Roseanna pada Marie dan kedua temannya yang sudah berada di kamar semenjak kedatangan mereka."Jujur!.. Apa sempat terjadi sesuatu pada kalian sewaktu di luar tadi?" tanya Marie penasaran.
"Aku hanya merasa semua murid yang ada di luar sana seperti memandang kita bertiga dengan tatapan aneh." jawab Jacelyn.
"Yah.. Ternyata benar, itu terjadi sesuai prediksi kita.. " jawab Sacha yang diangguki oleh Marie dan Ellie.
"Tunggu.. Ada apa ini? Apa hanya aku yang sama sekali belum mengerti situasinya?" bingung Lalice yang mendapat tepukan jidat oleh gadis didepannya.
"Astaga, Lice.. Kau tahu berita apa yang sudah tersebar ke seluruh penjuru akademi selama kalian tidak ada..?"
"Jangan berbelit-belit Marie, langsung saja katakan ada apa?"
"Iya.. Tapi tunggu sebentar.
Aku ingin memastikan sesuatu.""Memastikan ap-"
"Apa benar kau adalah tunangan putra mahkota?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKE MY OWN DESTINY
RomanceSeorang putri Duke bernama Lalice Abelard yang semula memiliki kehidupan yang sangat beruntung dan terpilih sebagai tunangan bagi putra mahkota Veender Aurelius, nyatanya baru disadari hanya sebuah kedok semata yang membuatnya jatuh terbuai dan hanc...