10

347 48 0
                                    

Setelah mengantarkan mereka ketempatnya masing-masing Nak'su dan Aounung beranjak pulang sementara Tsireya sedang pergi bersama temannya sebentar, mereka berdua menuju marui mereka, namun dari tadi Aounung resah melihat wajah murung Nak'su

"Nak'su ada apa?" Aounung meletakkan kedua tangannya dibahu Nak'su membuat langkah keduanya terhenti

Nak'su memandang rumit pemuda didepannya itu "Tidak ada" ucapnya dan setelah itu melepaskan tangan Aounung dari bahunya

"Apa tadi dia berbicara kepada bibi Ŕayreë?" monolog Aounung dan tak sadar kedua pemuda hutan itu sudah memperhatikan mereka dari tadi

"Apa yang terjadi padanya, kenapa wajahnya terlihat sedih seperti itu?" Lo'ak berniat menghampiri Nak'su namun ditahan oleh Nateyam

"Suasana hati Nak'su sedang tidak bagus dia bahkan tidak mau bicara kepada Aounung, kita harus memberinya waktu sebentar" Nateyam berusaha menenangkan Lo'ak sekaligus dirinya sendiri yang juga cemas

□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□

Kini Nak'su dan Tsireya sedang membantu Ronal menyiapkan makan malam, Tsireya dari tadi telah mencoba mengajak gadis itu bicara namun Nak'su masih tetap diam

Bagi Tsireya dia terlihat berbeda dari Nak'su yang dikenalnya, Nak'su itu tidak bisa diam dan sangat mudah tertawa karena lelucon yang bahkan tidak lucu sama sekali dan tidak lupa dengan sifat ramahnya kepada semua orang sehingga tanpa sadar membuat orang lain malah mengartikan berbeda

Ronal yang sedari tadi tidak mendengar keponakannya itu mengatakan apapun mengerutkan keningnya bingung, "Nak'su ada apa?" Ronal menghampiri gadis itu

"Tidak ada" gadis itu kembali melanjutkan membungkus makanan itu dengan daun agar menjadikan aroma yang lebih sedap

Setelah selesai dengan itu Nak'su pergi meninggalkan mereka tanpa mengucapkan apapun, Tonowari yang dari tadi hanya melihat pun akhirnya mengikuti gadis itu yang terlihat sedang duduk diluar marui.

Tonowari duduk disebelah gadis itu, "So what's wrong baby girl?" tanya Tonowari yang melihat Nak'su yang diam dan memainkan kakinya di air

"No I'm fine, it's nothing" Nak'su terus memainkan kakinya diair tanpa menatap Tonowari. Melihat itu semua Tonowari semakin yakin ada yang terjadi pada gadis itu tadi

"Apa ibumu mengatakan sesuatu sayang?" Tonowari mengusap pelan rambut tergerai gadis itu, Nak'su sontak menatap kearah Tonowari "Aku selalu ingin dia bangga padaku, tapi aku selalu merasa bahwa dia tidak menyukaiku dan aku tidak pernah cukup untuknya" Nada suara gadis itu bergetar tapi dia tidak menangis

"Ibu bilang aku gila, aku hanya mengatakan kepadanya aku mendengar suara-suara dari Eywa dan dia langsung bereaksi seperti itu" sambungnya

"Paman mungkin akan menganggapku gila atau apapun tapi aku memang mendengarnya paman" Nak'su menatap mata Tonowari menandakan dia tidak berbohong, "Kau tidak gila sayang, itu anugerah, kau adalah yang terpilih oleh Eywa, you're special baby girl" Tonowari mengusap pelan bahu gadis itu

Nak'su tersenyum lega mendengar jawaban Tonowari setidaknya dia masih memiliki keluarga ini yang menjadi tempatnya untuk pulang, melihat senyuman kecil gadis itu Tonowari membawa Nak'su kepelukannya

Tanpa mereka sadari Ronal, Tsireya dan Aounung mendengar percakapan mereka sejak awal, "Benarkan dugaanku pasti Bibi Ŕayreë mengatakan sesuatu kepadanya" Aounung berucap kesal

"Perempuan itu harus diperingatkan" batin Ronal kesal mengingat kembali ucapan Nak'su."Pergilah masuk, ibu akan memanggil mereka untuk makan malam" Ronal menyuruh kedua putranya itu untuk masuk kedalam marui dan pergi memanggil Nak'su dan Tonowari.

𝐈𝐟 𝐲𝐨𝐮 𝐰𝐞𝐫𝐞 𝐦𝐢𝐧𝐞 [𝗮𝘃𝗮𝘁𝗮𝗿 𝘁𝗵𝗲 𝘄𝗮𝘆 𝗼𝗳 𝘄𝗮𝘁𝗲𝗿]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang