‧̍̊˙· 𓆝.° 。˚𓆛˚。 °.𓆞 ·˙‧
Sementara disisi lain Nak'su dan Tuk terus berenang sampai dikagetkan dengan Aonung dan Lo'ak yang berada disana. "Kenapa kalian juga melompat?" tanya Nak'su geram
"Kau pikir aku akan membiarkanmu sendirian" sinis Aonung namun tak urung remaja itu benar-benar panik melihat Nak'su yang melompat tadi
"Nak'su ayo!" Ajak Lo'ak, dan setelah itu mereka bertempat terus berenang sampai menemukan sebuah pintu keluar. Aonung dan Lo'ak mencoba membuka pintu itu namun hanya terbuka sedikit. "Menyingkirlah" Ucap Nak'su
Dan setelah itu Nak'su kembali menggunakan energinya dan menghancurkan pintu itu. Gadis itu terbatuk pelan hingga tak disadari siapapun, Nak'su mengelap mulutnya dengan tangan sambil menyerngit bingung. Darah, gadis itu mengeluarkan darah dari mulutnya
Menggeleng panik melihat itu, "Tidak jangan sekarang" Nak'su bergumam pelan dan kemudian menggerakkan tangannya membersihkan bibirnya yang terdapat noda darah.
Mereka terus maju namun tak menemukan jalan keluar dari kapal, "Ayo Tuk, naik" Lo'ak membantu adiknya itu naik ketempat yang lebih tinggi sedangkan Aonung menggenggam tangan Nak'su berniat membantunya naik
"Ayo terus naik" Seru Aonung
"Manjat cepat!" perintah Lo'ak kepada Tuk, Nak'su dan Aonung. "Kami tak bisa manjat bodoh" balas Aonung sinis
Mendengar itu dengan segera Lo'ak mengangkat tubuh Nak'su tiba-tiba membuat sang gadis terkejut bukan main atas tindakan Lo'ak. Mencoba mengabaikan itu Nak'su kembali membantu Tuk yang terjatuh karena licin, Lo'ak dengan segera mengulurkan tangannya kepada Aonung dan disambut dengan cepat oleh Aonung.
"Nak'su" Tuk berteriak saat kapal menjadi tenggelam sepenuhnya. Dari belakang Lo'ak dan Aonung menghampiri dua gadis itu
"It's okay it's okay" Nak'su berucap pelan saat keadaan menjadi gelap membuat Tuk semakin takut
"Tak ada jalan keluar" ucap Aonung dari belakang dan menghampiri mereka
Kegelapan memenuhi tempat itu sekarang hanya cahaya yang berasal dari bintik putih ditubuh mereka yang menerangi ruangan itu.
"Nak'su, I'm scared" Tuk menggenggam kuat jari-jari Nak'su
"Tak apa, tetap didekatku" Nak'su kembali memutar otaknya mencari ide.
Nak'su menatap Lo'ak dan Aonung yang berada didekatnya membuat kedua pemuda itu ikut menoleh. "Tenanglah kita akan keluar, aku sudah memanggil Payakan" Lo'ak mengusap lembut rambut Nak'su
"Itu tak akan berhasil Lo'ak, jika Payakan menghancurkan kapal kita semua bisa tiada." Batin Nak'su menatap Lo'ak
Gadis itu kembali memandang Tuk yang masih memegang tangannya, "Aku tidak bisa menggunakan kekuatanku lagi aku bisa saja...." Nak'su mengalihkan pandangnya kearah Tuk
"tapi aku tak bisa membuat mereka bertiga juga tiada" Nak'su kembali membatin
Sekilas ingatan tentang perkataan ayahnya muncul dipikiran gadis itu,
"Mengorbankan satu nyawa untuk menyelamatkan banyak nyawa adalah kebaikan""Aku ingin melakukan kebaikan" Seru Extey kecil yang muncul dari belakang.
Tersadar bahwa kakaknya benar-benar membuktikan ucapannya membuat Nak'su tersenyum kecil. Mengarahkan salah satu tangannya yang berada dibawah air hingga membuat sebuah cahaya biru dan pergi menuju keluar dengan cepat. Gadis itu tak sadar tangan nya kembali berdarah setelah melakukan hal itu. "Apa yang kau lakukan" Aonung menghentikan Nak'su
"Aku tidak bisa membiarkan kita mati hanya karena menunggu disini" jawabnya. 'Kalian'
Tak tak lama setelah itu ikan ikan kecil bercahaya datang menghampiri mereka dan juga txampaysye. Tuk berseru senang saat ikan itu menghapus kegelapan yang ada diruangan itu.
(Gill mantle atau txampaysye hewan laut Metkayina yang digunakan untuk bernapas lebih lama dibawah laut)
Nak'su tersenyum senang dan dengan cepat memakaikan txampaysye itu kepunggung Tuk. Dan setelah itu mereka pergi keluar dari sana dengan ikan ikan kecil itu sebagai petunjuk arah.
Sedangkan disisi lain Jake terus bertarung dengan Quaritch hingga tubuh Avatar itu tidak dapat merasakan udara lagi, Jake memeriksa napas Quaritch dan setelah memastikan pria itu tak bernapas Jake kembali naik keatas permukaan. Neytiri, Neteyam dan Kiri terlihat disana dengan segera dia menghampiri istrinya itu.
"MaJake!" Seru Neytiri saat Jake berada disebelahnya, dengan segera Neytiri memeluk Jake dengan erat dan dibalas tak kalah erat oleh Jake. Mengedarkan pandangnya ke sekitar mencari Lo'ak dan Tuk namun tak ditemukan oleh Jake. "Dimana Lo'ak dan Tuk?" tanya Jake
Mendengar itu Neytiri melepaskan pelukannya, "Mereka terbawa arus kapal, mereka berada didalam kapal" Neytiri berucap lirih
Neteyam tetap diam tak bereaksi apapun, matanya terus memandangi kearah bawah laut berharap gadis pujaannya itu muncul dari bawah sana. "Kumohon...kembalilah" Neteyam menggenggam gelang yang Nak'su berikan kepada Tuk, namun sekarang menjadi miliknya.
Dan seolah mendengarkan perkataannya Nak'su, Lo'ak, Aonung dan Tuk muncul dari dalam air bersama Payakan. Neytiri dan Jake dengan cepat menghampiri anak-anaknya itu
"Tuk, Tuk, Tuk" Neytri dengan cepat memeluk putri bungsunya itu dan Jake memeluk Lo'ak lalu kemudian memeriksa keadaannya
Tak jauh berbeda dengan yang dilakukan Jake dan Neytiri, Tonowari dan Rayree menghampiri Nak'su dan Aonung yang juga muncul setelah berenang dibantu Payakan. Rayree memeluk putrinya, pelukan pertama sejak gadis itu berumur 5 tahun.
Keinginannya terpenuhi namun ingatan tentang perkataan Rayree padanya terus terbayang bayang dikepala gadis itu, hingga membuatnya tidak membalas pelukan Rayree. Karena nyatanya untuk membuat Nak'su dapat terlihat oleh Rayree, maka Extey harus mati.
Setelah memeluk Aonung dengan cepat Tonowari memeluk Nak'su, saat melihat keponakannya ini melompat tadi rasanya seperti dia akan kehilangan Nak'su selamanya.
Sementara Neteyam tersenyum senang saat gadis yang dinanti nanti kembali keatas permukaan. Keluarga Sully melakukan pelukan bersama begitupun Tonowari dan Nak'su, Aonung dan bibinya Rayree.
Nak'su mengalihkan pandangnya menatap bintang bintang dilangit Pandora, tatapan kosong memandang keindahan bintang itu, "kuharap kau ada disini Extey" batinnya tanpa mengalihkan pandangannya dari satu bintang yang bersinar paling terang.
‧̍̊˙· 𓆝.° 。˚𓆛˚。 °.𓆞 ·˙‧
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐟 𝐲𝐨𝐮 𝐰𝐞𝐫𝐞 𝐦𝐢𝐧𝐞 [𝗮𝘃𝗮𝘁𝗮𝗿 𝘁𝗵𝗲 𝘄𝗮𝘆 𝗼𝗳 𝘄𝗮𝘁𝗲𝗿]
FanfictionWater connects all things, life to dead, darkness to light. 𝒂𝒗𝒂𝒕𝒂𝒓 𝒕𝒉𝒆 𝒘𝒂𝒚 𝒐𝒇 𝒘𝒂𝒕𝒆𝒓: JAMES CAMERON