take me home²-jihyuck

600 48 0
                                    

Happy reading all!

Seminggu berlalu semenjak Jisung menyatakan perasaannya pada Haechan. Selama seminggu itu pula Jisung selalu berusaha menghindar dari Haechan.

Mulai dari pergi sekolah paling awal, hingga pulang sekolah paling akhir. Selalu menghindar saat berpas-pasan dengan haechan mau dimana pun itu.

Jisung pikir ia akan bisa melewati ini. Ia fikir Haechan akan merasa kesepian dan membutuhkan Jisung. Dan lantas, tentu saja menemui Jisung.

Tapi sialnya, itu hanya angan-angan Jisung. Mana pernah Haechan menghampirinya terlebih dahulu saat sedang bertengkar. Ya walaupun ini tidak bisa di sebut sebagai pertengkaran.

Lelaki jangkung itu melirik ponselnya yang menampilkan roomchat antara dirinya dan haechan. Terakhir kali mereka bertukar pesan adalah Minggu lalu, saat Haechan mengajak dirinya bertemu.

"Sial!" Makinya kesal. Ia bahkan membanting ponselnya ke meja kantin yang saat ini di isi oleh dirinya, Jay dan jeongin.

"Ada apa?" Tanya Jay. Ia adalah teman sekelas Jisung, juga jeongin.

Jeongin tertawa pelan terlebih dahulu. Ia menatap Jisung dengan tatapan mengejek. "Galau kakak mataharinya baik-baik aja."

Jay menganggukkan kepalanya pura-pura paham. "tapi bukankah itu seharusnya bagus?" Tanya Jay akhirnya mengeluarkan rasa penasarannya. "Dia baik-baik saja tanpamu."

Wajah Jisung berubah masam. Sedangkan jeongin tertawa lebar dengan air matanya yang hampir keluar.

"Justru itu masalahnya, park jeongsong." Ucap jeongin saat ia sudah bisa mengendalikan tawanya. Jeongin menepuk pundak Jisung, "sahabat mu yang satu ini galau karena Haechan hyung baik-baik saja tanpa dirinya."

Jay tertawa sebentar lalu pura-pura mengangguk, padahal niatnya untuk menggoda Jisung. "Ah, kau itu aneh sekali, park jisung."

"Kalau suka itu bilang, jangan menjadi seorang pengecut seperti sekarang." Ucap Jay memberi tahu.

Jisung mendengus. Temannya ini tau apa sih? Jisung sudah menyatakan perasaannya, tapi di tolak. Lantas apalagi? Bukankah itu artinya Jisung harus membuang jauh perasaannya? Haechan tidak menginginkannya.

"Kau seharusnya membuktikan padanya bahwa kau benar-benar mencintainya." Ucap jeongin saat sadar bahwa Jisung kesal akan perkataan Jay. "Bukan malah bilang ingin membuang perasaan seperti sekarang."

"Jeongin benar." Jay menimpali setelah meresapi intisari cerita dari perkataan jeongin karena Jisung hanya bercerita pada jeongin. "Itu kekanakan sekali."

Agaknya Jay lupa fakta bahwa orang sakit hati itu lebih sensitif daripada orang pada umumnya. Hal itu juga berlaku bagi Jisung. Ia menatap Jay dengan tajam, tapi tidak mengatakan apapun. Ia lebih memilih pergi dari kantin dengan perasaan jengkel.

Teman-temannya itu tahu apa sih? Mereka kan tidak pernah patah hati seperti Jisung. Kisah cinta mereka berjalan mulus, mereka tidak pernah menjadi orang pertama yang mencintai.

Seperti jeongin. Hyunjin lah yang lebih dulu menyukai jeongin, bukan jeongin. Begitu pula dengan Jay yang beruntung dicintai oleh jungwon, teman satu kelasnya yang terkenal lugu dan polos.

haechan loversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang