childhood friend-nahyuck

2K 94 0
                                    

Happy reading!

"Lo terima tantangan dari jaemin, Chan?" Tanya seorang lelaki berkulit seputih susu bernama chenle.

Yang di tanya mengangguk, mengiyakan pertanyaan chenle. Wajahnya terlihat sedikit tegang saat mendengar nama jaemin.

"Gila kali lo!" Sahut Renjun cepat. "Lo tau sendiri jaemin itu gak pernah main-main Chan!" Renjun itu khawatir akan nasib Haechan selanjutnya.

Haechan mendengus, "i don't fucking care!" Sahutnya kesal. Teman-temannya ini seperti meragukan kemampuannya. "Gue bisa!" Setelah mengatakan itu, Haechan pergi meninggalkan kedua temannya yang lagi-lagi hanya bisa menghela nafas pasrah.

Na jaemin, lelaki berwajah tampan namun sayang tidak memiliki hati. Si penguasa jalanan dan semua cewe maupun uke cantik yang ada di sekolah.

Tidak akan ada yang mau berurusan dengannya jika itu bukan hubungan romansa. Mencari masalah dengannya, sama dengan mempercepat proses kematian.

Namun sayangnya, Lee Haechan yang memang tidak pernah akur dengan Na jaemin tidak berfikir demikian.

Dalam pikiran Haechan, jaemin itu tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa koneksi dan kekayaan orangtuanya. Dalam artian lain, jaemin itu cuma kerupuk melempem apabila tidak ada bodyguard yang mengikutinya dari jauh setiap saat.

Jadilah Haechan sering kali mencari masalah dengan jaemin. Entah itu mencuri tempat yang biasa di klaim jaemin sebagai tempatnya, atau merebut perempuan yang sedang diincar jaemin. Intinya Haechan selalu merusuh dalam kehidupan jaemin.

Hingga suatu hari, jaemin yang tak lagi tahan dengan kelakuan Haechan mengajukan tantangan yang sama sekali tidak Haechan sangka akan keluar dari mulut seorang na jaemin.

"Nanti malem dateng ke sirkuit, gue tantang lo buat balapan!" Seru jaemin. "Kalo lo ga dateng, fiks, lo cuma gede mulut doang."

Tentu saja Haechan yang tak pernah ingin kalah dari jaemin langsung mengiyakan. "Laki gue mah, gak kaya lo, kerupuk melempem kalo gaada backingan."

Maka, malam ini, Haechan datang untuk memenuhi tantangan na jaemin. Ia tidak peduli bahwa seribu orang yang ia jumpai mengatakan bahwa na jaemin tak terkalahkan saat di arena. Yang ia pedulikan hanya satu, bagaimana pun caranya, ia harus berhasil mengalahkan seorang na jaemin.

Mata indah milik Haechan tak lepas dari wajah sombong na jaemin. Lelaki itu tengah dikerumuni beberapa gadis yang memberikannya semangat dan iming-iming 'hadiah' jika jaemin menang.

Haechan berdecih, lalu segera membuang wajah ke arah lain saat jaemin membalas tatapannya dengan seringaian jahil. "nyebelin parah, asli." Sungutnya.

Tepukan pelan Haechan terima di bahunya beberapa kali, dari Renjun. "Jangan kemakan emosi, Chan." Ucapnya sebagai peringatan. "Kita gatau apa yang udah dia siapin buat ngalahin lo."

Chenle mengangguk. "Intinya lo harus hati-hati."

"Yeah, don't worry." Balas Haechan dengan senyum. "gue bisa ngalahin dia."

Setelah mengatakan itu, pertandingan pun segera dimulai. Haechan sempat menatap sengit jaemin yang hanya mengangkat alisnya dan memainkan lidahnya saat Haechan ingin sekali mencakar wajahnya.

haechan loversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang