57. hidup or mati?

15K 1.5K 154
                                    

HAPPY READING

VOTE AND KOMEN

Selama perjalanan hp alan terus berbunyi tapi alan sama sekali ga ada niatan buat mengangkat nya, pikirannya sekarang itu hanya bagaimana keadaan angkasa saat ini

Tapi kali ini alan bener bener kesel sama orang yang menelponnya, alan memutuskan buat menepikan motor nya buat mengangkat telpon

Dio!

"Apa lagi!"

"Angkasa kecelakaan"

Deg

Sialan! Apa apaan ini, alan baru saja mau mengecek kondisi angkasa tapi kenapa angkasa sudah kenapa napa

"rs nya?"

"Rumah sakit melati partan"
Tut

Alan puter balik dan langsung melajukan motor nya ke rumah sakit itu, alan tidak pernah ke sana tapi akan tau rumah sakitnya

Citt

Alan berlari ke ruangan UGD untuk menemui temen temen angkasa.

"Asa gimana?"

Dio tersenyum tipis, panggilan itu membuat dio yakin jika alan seperti nya kawatir dengan temennya ini, wajah nya juga ga bisa berbohong

"Dia kecelakaan dari motor, parah. Tadi gue di telpon sama pihak rumah sakit maka dari itu gue sampe sini"

Alan duduk dan menghela nafas

"Gue tarik omongan gue nyuruh lo pergi sa"gumam alan sambil menatap ruang UGD yang tertutup rapat

"Bella gue minta sama lo jangan jemput abang lo dulu ya"

Dio merangkul alan sambil mengelus ngelus punggung alan

"Semua nya bakal baik baik aja, gue yakin angkasa ga selemah itu"

Alan hanya bisa mengangguk

Lagi lagi alan menghela nafas, pikirannya kembali kacau

"Gue ganti opsi gue sa, kalo lo pergi gue benci lo seumur hidup tapi kalo lo baik baik aja gue bakal maafin lo, kita bisa balik lagi kaya kemaren, gue harap lo milih opsi gue yang kedua"

"Put lo bisa pulang, lo kek nya masih mabuk"

Putra menggeleng sebagai jawaban dari dio, ga mungkin ia meninggal kan temen nya dalam konsisi yang belom pasti seperti ini

"Kalo angkasa kenapa napa, gimana?"

Alan menatap putra tajam, raut wajahnya berubah tak suka saat mendengar ucapan putra

"Maksud lo apa?! Lo pengen temen lo kenapa napa?" Alan bertanya dengan nada tak santai, ia sudah berusaha positif thinking tapi kenapa putra malah membuat nya nethink

Celkek

Mereka bertiga berdiri dan menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD

"Gimana keadaan asa?"

"Tidak baik baik saja, pasien membutuhkan donor darah, jangka waktu 3 jam dari sekarang"

"Rumah sakit ga ada kantong darah emang?"

"Hanya ada 1 kurang 4, jika tidak di temukan segera mungkin, pasien bisa tidak terselamatkan kan"

Sialan! Dapet dari mana? 4 kantong tidak sedikit babi

"Gue boleh masuk?"

"Silahkan, asal jangan membuat gaduh"

Alan menatap dokter itu malas, dirinya sudah tau peraturan itu dari kecil. Ga usah di ingetin lagi

complicatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang