12.marah

25K 2.1K 82
                                    

HAPPY READING YUHUUUU

VOTE YA JAN LUFAAAA

"Ngapain tadi di perpus?"

"Belajar, gue kan anak pinter dan tertib"

"Gue tanya, ngapain tadi"ucap angkasa sambil memutar kursi yang di duduki alan menghadap ke arah nya

Dan kedua tangan angkasa berada di pinggiran kursi menghadap ke alan

"Pacaran"jawab nya santai setelah itu ia menutup mata nya kembali sebelum.....

"Bwangstwat"umpat alan tak jelas waktu angkasa mencengkram rahangnya kuat menggunakan satu tangan

"Gue ga suka sama sifat lo yang kek gini, lo itu cuma punya gue gada yang lain! Inget itu"

Angkasa perlahan membuka kancing seragam alan

"Mau apa lo?"tanya alan sambil menghentikan pergerakan angkasa

"Ngasih Lo sedikit hukuman"

Angkasa mengambil tali yang ada di laci nya dan mengikat kedua tangan alan di masing masing pinggiran

Angkasa kembali membuka satu persatu kancing alan hingga semua terlepas

Dan angkasa berjalan arah almari yang berisi pakaian osis tapi di balik itu ada sebuah box hitam

Alan melotot dan langsung meronta ronta saat melihat isi box itu

Cambuk, pisau kecil, paku, lilin merah, serta alat setrum kejut

"Ga usah main main deh sa"alan menggerakkan kursi nya menggunakan kaki menghindari angkasa

"Punya pacar berapa sayang?"tanya angkasa sambil mengelus ngelus pipi alan menggunakan telunjuknya

"Gue ga punya pacar!"

Plak

"Berapa?"

"6"

"Waw, hebat Lo begitu?"

CTARRR

"Akhhh"alan meronta ronta, ia menendang nendang ke arah angkasa. Angkasa mencambuk Alan kuat hingga membentuk garis lurus dari dada sambil di bawah pusar

Apalagi tanganya mulai perih karena terus meronta ronta ikatan itu sangat kuat menggunakan tali pramuka

"Sakit ga?"alan mengangguk dengan cepat

"Engga? Ouhhh"

CTARRR

CTARRR

"AKHHH"alan berharap seseorang mendenger suara teriakannya dan membebaskan dari seorang angkasa yang kejam ini

"Kenapa? Ga usah takut kedengaran orang lain ruangannya kedap suara kok, triak sepuas lo aja"

"Udah sa gue mohon"

"Bentar dikit lagi"

Drettt dretttttt

"Akhhhh sakit sa sakit" kini cambuk nya berganti dengan alat setrum kaget dan sakitnya tambah lebih parah dari pada cambuk tadi

"Gue tau"

"Udah sa, gue bakal putusin semua pacar gue,gue janji"ucap alan kini air mata nya sudah mau jatuh tapi ia tahan ia tak mau terlihat lemah meski sekarang keadaanya sudah mengenaskan

" ga bakal di ulang lagi?"

"Iya ga, ga bakal gue ulang"

"Pinter banget, tapi

complicatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang