Street racer [BL]

Chapter 5

Kediaman Mew

Pagi-pagi sekali Mew sudah bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke kantor.

Mengenakan kemeja putih jas hitam dan rambut yang begitu mengkilat rapi. Aroma khas parfum gold menambah kesan tampan dan menawan.

Sebelum pergi Mew menyiapkan sarapan untuk gulf. Disaat Mew memanggang roti tiba-tiba saja gulf datang membawa vas bunga kaca.

" Kamu mau ngapain ? "

Mew menghentikan aktivitasnya melihat gulf yang terkesan mengerikan.

" Buka pintunya atau aku lempar wajah mu "

Mew menarik nafasnya dan mengembuskan nya perlahan.

" Letakkan vas itu mari kita bicara baik-baik "
Mew mencuci tangannya dan duduk di sofa tepat di depan gulf.

" Duduk dulu "

Kali ini Mew bisa mengatasi suasana hatinya dan mencoba mengajak gulf berbicara baik-baik.

Mew mengambil tasnya dan mengeluarkan map berisi berkas-berkas penting.

" Tuan Kim sudah menyepakati kontrak ini "

Mew meletakkan selembar kertas yang ditandatangani di atas matrai oleh Kim Tan.

Gulf tak berkedip membaca isi kontak itu dimana kontrak itu berisi perjanjian Mew dan Kim.

Dibaris baris ke sekian tertera kalau Mew dan gulf akan menikah dan itu atas persetujuan Kim dan Ruby Selaku orang tua gulf.

" Apa-apaan ini " Gulf melemparkan kertas itu kehadapan Mew.

" Kamu mengancam orang tua ku ? "

" Kalau saya mengancam mereka mungkin kamu tidak disini dan ingat kalau kamu menolak maka semua kerugian itu akan saya tuntut "

Mew berdiri dan mengambil tasnya lalu meninggalkan gulf. Dia tidak mau emosinya tak terkontrol yang menyebabkan mereka berkelahi lagi.

" BAJINGANNNN... " Teriak gulf .

" Drtttt...Drttt......"

Melihat panggilan di layar gulf langsung bergegas mengangkat nya.

" Maa jemput gulf ma "

" Sayang mama dan papa mohon jangan menolak pernikahan ini, kalau tidak papa akan di penjara "

Mata gulf berkaca-kaca dan emosi dalam dadanya semakin menjadi-jadi. Dia melemparkan ponselnya dan menghantam dinding dengan kepalan tangannya.

**

Setelah sampai di kantor Mew gelisah dan bingung kenapa semua ini terjadi. Dia tidak tau kenapa dia ingin menikahi anak yang belum dikenalnya. Tapi keadaan ini tidak membuat Mew ingin membatalkan pernikahan itu.

" kenapa tuan ? Anda terlihat gelisah? "

Mile bingung melihat mew yang hanya membolak-balikkan berkas yang ada di hadapannya.

" Apa anak kecil itu membuat mu kewalahan tuan ? " Sambung off.

Mew hanya diam tidak menggubris pertanyaan mile dan off.

" Tuan mau kemana ? "

Mile heran melihat mew sudah berkemas seperti ingin pulang padahal jam masih menunjukkan pukul 9 pagi.

" Saya pulang dulu " ucap Mew .

" Apa yang terjadi kenapa bibirnya memar seperti itu ? ".

" Apa jangan-jangan dia berkelahi dengan pembalap itu ? "