Now playing: Ocean & Engines
Kalau diteliti lagi, ternyata Yuda gak segalak kalo lagi di meja rapat. Gak juga ketus kaya lagi musyawarah bersama, dan gak se pemarah itu kaya lagi evaluasi. Ali tau itu, karena dia sendiri yang ngeliat gimana sifat Yuda yang berbanding terbalik banget kalo diluar dan udah terlepas dari segala tanggung jawab sebagai ketua.
Yuda itu sebenernya orang yang lemah lembut, kalo ngomong kalem gak ceplas ceplos, dan yang paling lucunya adalah dia cengeng. Liat kucing di deket tong sampah aja matanya udah nahan banget biar gak ngeluarin setetes dua tetes air mata. Makanya segala yang ada di dalam dirinya kalo pas sekolah itu, cuma buatan aja, yang asli ada meweknya kalo kata Ali.
Lucu aja gimana bisa ketos galak kaya Yuda bisa semanja dan selemah lembut gitu. Ali juga sampe heran, takut takut pemuda itu punya kepribadian ganda.
"Ali, hujan, mau neduh dulu?"
"Yuda gampang sakit gak?"
"Hah?"
Yuda bingung, dia nanya ke Ali tapi Ali malah nanya balik yang bahkan pertanyaannya jauh dari tema pertanyaannya.
"Nggak, kenapa? Ali mau hujan hujanan?" Ali senyum lebar, terus ngangguk lucu di pundaknya.
Sekarang musim hujan, dan Bandung yang emang awalnya udah bersuhu dingin jadi tambah dingin lagi. Mereka berdua abis dari Paris Van Java, atau nama kerennya PVJ. Ali yang emang lagi gak ada kerjaan ngajak Yuda buat jajan sambil keliling disana, dan tentu aja diterima Yuda dengan senang hati.
Jadilah mereka disini, di warung Bi Nesih. Tempat yang biasanya dia sama Jendral makan siang kalo abis pulang sekolah, atau cuma sekedar nemenin Ali yang kesepian di rumah dan ngopi di sana sambil ngobrol sama Bibi.
Ada sedikit rasa rindu yang terselip dalam hati Ali.
"Aduh kela kela, aya pangeran ti mana iyeu teh." (aduh bentar bentar, ada pangeran dari mana ini.)
Ali ketawa geli dengernya. "Kenalin Bi, temen Ali."
Yuda tersenyum ramah ke Bibi, terus ngecium tangan Bibi. "Saya Yuda, Bi. Temennya Ali."
"Euleuh euleuh, meni kasep kiyeu."
(Aduh aduh, ganteng banget.)"Bibi jiga nu tara ningali nu kasep kasep wae."
(Bibi kaya yang gak pernah liat yang ganteng ganteng aja.)"Eh da nu iyeu mah beda, Ali."
(Eh yang ini beda, Ali.)"Beda kumaha ah, sarua weh."
(Beda gimana ah, sama aja.)Bi Nesih berdecak. "Ehh atuh, kasepna si Yuda mah jiga naon tah anu sok di jejepangan teh, amine?"
Yuda tergelak mendengarnya. "Anime Bi."
"Tahh eta." Kemudian ketiganya tertawa gara gara lawakan si Bibi. Setelahnya Ali meminta Yuda buat cari tempat duduk sementara dirinya memesan makanan, ditambah teh hangat karena keduanya sama sama kedinginan setelah menerjang badai hujan akibat permintaan Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bandung; Hoonsuk
Fanfiction"Aku emang bukan Dilan, yang bisa repot repot menanggung rasa rindu. Aku ini cuma Jendral, yang punya rasa cinta sampai menderu ke kamu"