BAB 25

1.8K 194 13
                                    




~~





Perpustakan sekolah.

Jam istirahat sudah berbunyi tetapi sepertinya shani malas ketempat yang sudah di pastikan ada gracia. Sudah terlalu sakit melihat wajah itu. Kekecewaan yang besar.

"aku cari cari kamu di kantin, ternyata ada disini. Kamu gak mau makan sayang?." ucap gracia seolah tidak ada yang terjadi.

"..." tidak ada jawaban dari shani. Bahkan untuk meliriknya saja malas.

"nanti kamu sakit loh kalok gak makan."

"ka shann kamu cuman salah paham, yang di ruang musik itu gak seperti yang kamu pikirin."

"bullshit" ucap ketus dan singkat shani.

"aku gak bohong, aku bisa jelasin ka."

"gue gak butuh penjelasan lo, I don't fucking care about that. Kita udah putus."

" enggak!! kita gak putus. Aku gak mau ka." ucap gracia menatap tajam shani.

"whatever"

"ka, tadi tu anin cum-"

"gue gak butuh penjelasan lo " belum selesai gracia yang ingin membicarakan itu, udah diputus oleh shani. Shani beranjak dari perpustakan itu.

"bahkan sekarang kamu gak mau dengerin aku shan. Sepengaruh itu ya vienny di hidup kamu, sampe kamu ninggalin aku gini aja." gracia sudah tak memanggilnya dengan embel embel ka di shani maupun vienny.

"gak ada hubungannya sama dia ge."

"JELAS ADAA. KAMU SEMALEM MUTUSIN AKU. NINGGALIN AKU SAMA DIA KA" bentak gracia.

"Kamu bentak aku ge??. Ini gak ada hubungannya sama ka vienny ge. Ini tentang kamu. kamu ge. Kamu" ucap shani lirih, matanya berkaca kaca.

"aku minta maaf ka kalok semalem udah kelewatan. Tapi kamu seharusnya gak selebay itu ninggalin aku. Bahkan kamu putusin aku. Dan soal tadi aku khilaf." ucap gracia datar menjelaskan.

"khilaf?? Kamu nikmatin itu gee.... aku kecewa sama kamu. Hati aku sakit. Sangat."penekanan di akhir kata itu ditujukan ke gracia.

"kaa kamu tau kan, aku cinta banget sama kamu. jangan egois kaa"

Egois??

Apa kata dia egois??

" enoughhhh. Kita udah putus jangan pernah lo tampakin muka lo didepan gue. Gue muak." ucap shani menunjuk gracia.

~~

Sepertinya usaha gracia belum selesai. Gracia masih menghampiri shani.

"ka shani pulang bareng aku ya"

"kaa"

"kaa"

"stopp gee, gue gak mau. Pergi dari hadapan gue."

" enggak kaa. Aku gak mau."

" gak usah deket deket sama vienny ka. Aku gak suka."

Tanpa di hiraukan gracia itu. Shani memanggil taksi dan berlalu.

Gracia hanya menghela nafasnya kasar. Gracia pulang meminum vitamin sepertinya pusingnya sudah menjalar. Ia rebahkan dirinya di kasur untuk menutup matanya sebentar.

Saat membuka mata ternyata hari sudah gelap. Ia membuka ponselnya lalu mengirimkan pesan ke seseorang.

Gracia:can we talk?

(bisa kita bicara)

Shani: NO!!

Gracia : I am begging baby

WHEN I WAS YOUR MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang