BAB 27

1.8K 226 20
                                    

~~


Shani mulai menaiki panggung berdiri di depan mic lalu mulai menyanyi. diatas panggung mata semua orang tertuju padanya.

"We were good, we were gold, Kinda dream that can't be sold, We were right 'til we weren't, Built a home and watched it burn, Mm, I didn't wanna leave you, I didn't wanna lie, Started to cry but then remembered I " shani mulai bernyanyi

"My pride, my ego, my needs, and my selfish ways, Caused a good strong woman like you to walk out my life, Now I never, never get to clean up the mess I made, oh, And that haunts me every time I close my eyes" sahut seseorang dari arah samping panggung menaiki panggung sambil bernyanyi, orang itu menghadap shani. 

Dan menatap dalam mata shani.

"It all just sounds like ooh, ooh, ooh, hoo, Mm, too young, too dumb to realize, That I should have bought you flowers, And held your hand, Should have gave you all my hours, When I had the chance, Take you to every party 'cause all you wanted to do was dance." nyanyi orang itu lagi. 

Shani yang mulai menatap orang itu seakan dia adalah musuhnya. shani membenci orang yang sudah menghancurkan hatinya.

"I can buy myself flowers, Write my name in the sand, Talk to myself for hours, Say things you don't understand, I can take myself dancing, And I can hold my own hand. Yeah, I can love me better than you can." Sahut shani bernyanyi. 

Shani hendak melanjutkan nyanyiannya tetapi ia terkejut melihat orang itu yang meneteskan air mata.

Orang itu memejamkan mata sebentar lalu menatap dalam shani, dan tetesan air mata itu jatuh lagi saat ia membuka matanya. Orang itu adalah gracia. Gracia menghapus kasar air matanya lalu beranjak dari tempat itu. Gracia benci saat shani menatapnya sebagai musuh bukan orang yang dia sayang lagi.


~~


Saat ini gracia duduk di taman belakang sekolah, memikirkan kejadian tadi. Haruskah dia benar benar pergi dari hidup shani??. 

Apakah sudah tidak ada lagi kesempatan untuknya??.

" jangan nangis ge..." ucap seseorang yang sekarang sudah duduk disebelah gracia.

Gracia terkejut karna yang sedang duduk bersamanya dan mengatakan hal itu adalah shani.

entah apa yang dipikirkan shani, saat melihat gracia menangis rasanya ia ingin mengejarnya. shani mencari gracia dimana mana, dan menemukannya di taman belakang sekolah.

" apa aku harus benar benar pergi?. Aku cinta kamu . Aku gak bisa ka" ucap lirih gracia. Mengusap air matanya.

" kita bisa berteman gracia kalok kamu mau. I can't be your lover again, I'm so disappointed with you gracia."

(aku tidak bisa menjadi pacarmu lagi, aku sangat kecewa denganmu gracia.)

"aku gak bisa kaa. Aku gak mau ngeliat orang yang sangat amat aku cintai jalan bersama orang lain." ucap lirih gracia.

"Kalok kita berteman aku harus rela liat kamu bebas untuk bersama orang lain. Aku gak bisa ka. Aku tau aku udah ngecewain kamu dan aku minta maaf." ucap gracia lagi.

"..."

Hening mereka hanya bertatap mata. Lalu gracia menghembuskan nafasnya.

"aku udah mutusin buat pindah ke romania, aku bakal menetap disana. Hal yang membuat aku bertahan disini Cuma kamu ka."

" sekarang kamu udah bukan milikku. Aku udah gak punya alasan lagi buat disini. Aku tau kesalahan aku udah gak bisa kamu maafin."

"geee....." shani menatap gracia tak percaya, gracia ingin meninggalkannya.

WHEN I WAS YOUR MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang