BAB 40 END

4.5K 271 16
                                    

*ada yang masih nungguin cerita ini??

*kangen gaa? gue kangen komen kalian guys hahahaa, komen yang banyak ya guys

~~


"emm ka" panggil gracia ragu.

"hmm?" jawab shani berbalik menatap gracia lekat karna melihat gelagat gracia aneh menurutnya.

"kaa maaf kalok aku lancang, aku boleh tanya gak??" ucap gracia sudah gatal ingin menanyakan hubungan shani dengan misel. Mereka hanya berdua dan Ini waktu yang tepat untuk mereka berdua pikirnya.

"tanya apa?" ucap shani lembut.

"e emm ka shani sama misel yang kemarin itu pacaran yah??" tanya gracia gugup.

Shani mengalihkan pandangannya lalu menatap gracia dalam.

"kalok aku pacaran kenapa?? Kalok enggak pun kenapa?? Bukan urusan kamu." Ucap shani, tersenyum smirk.

"emm iyaa, yaudahh." Gracia hanya menghembuskan nafasnya.

"gak ada usaha nyari tau gitu? Gak peka banget sih." batin shani.

"yaudah aku mau keluar deh, kak shani kalok masih mau disini gak papa kok." Ucap gracia.

"hmm" shani hanya bergumam kesal, karna gracia tak ada menanyakan apapun lagi.

Gracia keluar dari ruangan itu menuju ruangan latihan menembak. Gracia melatih dirinya untuk memacu dirinya menembak tepat sasaran dengan baik.

~~

Shani sedikit kepo dengan ruangan gracia. Ia masih melihat lihat figura yang ada di ruangan gracia. Saat ia melihat foto dirinya bersama gracia sewaktu sma ia terkejut karna gracia masih menyimpannya. Shani mengambil figura itu untuk melihat lebih dekat lagi. Saat membalikan figura itu ia melihat tulisan.

When we fall in love, the world be our enemy. I miss you but i am killer. Ka shani I hurt you,  i am sorry for that.

Shani terkejut dengan pernyataan itu. Shani tau siapa gracia, tapi mengapa gracia menulis ini.

Apa ini alasan gracia tak mau kembali dengannya?.

Ceklek

Lamunan shani terbuyar suara pintu itu.

"kaa anak anak udah pada mau balik." Ucap gracia.

"ohh okeyy ayok ge."

~~

Dalam perjalanan di motor gracia dan shani hanya ada keheningan. Berkutat pada pikiran masing masing. Tetapi sepertinya keheningan itu mulai terpecah oleh tangan shani yang sekarang mulai melingkar di pinggang gracia. Gracia menegang merasakan kehangatan tangan shani di perutnya.

"dingin gee, aku peluk kamu yah?"

" eh e iya ka." Ucap gugup gracia

Gracia semakin gugup ketika pundaknya tertumpu dagu shani.

Shani mengeratkan pelukannya ke gracia seperti menghilangkan kerinduannya. Shani memejamkan matanya lalu menyenderkan kepalanya di punggung gracia. Entah mengapa shani merasa sangat nyaman di pelukan ini.

Shani tertidur di pelukan gracia saat baru setengah perjalanan, shani hampir jatuh. Gracia merasakan pelukan shani yang tadinya erat kini melonggar dan mengetahui bahwa shani tertidur. Ia melajukan motornya dengan satu tangan mendekat ke motor ara.

"raa gue pinjem jaket lo." Ucap gracia sedikit berteriak.

Ara melepas jaketnya dengan tetap mengendarai walaupun sulit tetapi di bantu oleh chika, lalu di lempar ke arah gracia. Gracia meminggirkan motornya untuk berhenti lalu memakai jaket ara, menarik kaki shani untuk duduk di hadapannya, shani melingkarkan kakinya di pinggang gracia, tangan shani di lingkarkan oleh gracia di perutnya, seperti koala.,lalu jaket ara membungkus badan gracia dan shani. Wajah shani ia sembunyikan di ceruk lehernya. Gracia melajukan motornya perlahan dengan satu tangan memeluk shani.

WHEN I WAS YOUR MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang