BAB 38

2K 230 19
                                    




~~


Pagi yang cerah kini di lalui gracia, yang biasanya jam 6 dia harus memejamkan mata setelah tidak tidur sepanjang malam. Tapi kini dia sudah rapi dengan kemeja birunya dan celana hitam. Berjalan didekat rumah shani untuk menunggu shani pergi ke kampus. Gracia tau shani hari ini ada jam kuliah jam 8. Gracia membawa coklat kali ini untuk diberikan ke shani.

Ketika ia melihat shani keluar rumah. Gracia mengekor dari belakang dan memasukan coklat itu ke dalam tas shani lalu menjauh, mengikuti shani dari jauh. Gracia tersenyum saat melihat shani tersenyum ke beberapa orang yang ia kenali.

Shani yang baru sampai di kelasnya ingin mengambil bukunya melihat ada coklat didalam tas. Shani mengerutkan kening, setelah itu tersenyum karna melihat kertas yang tertempel di coklat itu tertulis nama gracia.

Shani melakukan aktivitas di kampusnya bertemu dengan teman temannya, makan di kantin lalu hendak pulang. Saat berjalan untuk pulang ia tau kalau gracia mengikutinya lagi. Shani menghentikan langkahnya.

"gracia stop ikutin guee..." ucap shani datar nan dingin.

"dihh pede sekali mbaknyaa, ini jalanan umum yaa terserah aku dong."

Shani hanya menghembuskan nafasnya.

"nih coklat lo. Gak usah ngasih apapun ke gue lagi gracia." Ucap shani mengembalikan coklat itu.

"buat kamu. Aku gak terima penolakan." Ucap tegas gracia.

Shani lagi lagi hanya menghembuskan nafasnya dan berlalu dari hadapan gracia yang masih mengekorinya.

~~

Beberapa hari berlanjut masih dengan sikap yang sama gracia selalu mengikuti shani kemana pun ia pergi. Jika ia tidak pergi, gracia hanya menunggunya di depan perumahan itu. Karna perumahan shani terbilang elite jadi didepan rumah shani ada café. Gracia selalu menunggunya disitu setiap hari.

Malam ini gracia meminum kopinya sambil melihat keluar jendela arah rumah shani. Gracia melihat shani keluar dengan rok yang sangat pendek entah mau kemana, dia berjalan sendirian.

Gracia mengekor dari kejauhan. Jujur saja shani terlihat sangat cantik. Tapi gracia tak suka karna kecantikan shani di tatap banyak orang, tetapi ia tak bisa apa apa. Hanya menatap tajam orang orang yang menatap shani.

Shani bertemu dengan seorang perempuan yang sangat cantik. Perempuan itu memakai jaket jeans, terlihat maskulin sekali. Tetapi tetap kalah jauh dengan pesona gracia.

Shani mendekat ke orang itu lalu orang itu merangkul pundak shani yang terbuka itu.

Gracia terlihat cemburu sangat cemburu, kini mereka berada di sebuah restoran mahal. Gracia hanya memantau dari kejauhan. Tetapi saat tangan perempuan di sebelah shani hendak mendarat di paha shani.

Gracia mendahului tangan itu dengan duduk di tengah tengah shani dan orang itu.

"pardon." ucap datar gracia memandang ke perempuan itu.

"emm, who are you. This is my place, you had to go." jawab perempuan itu. Shani hanya menatap tajam ke gracia. Yang di hiraukan gracia.

"pantat aku maunya duduk disini ka, kalok gak didudukin disini ntar kram." Ucap gracia ceplas ceplos menatap shani.

"jorokkk banget si gree."

"hawanya panas yaa" ucap gracia tanpa menghiraukan perempuan itu. lalu membuka jaketnya dan menaruh di paha shani agar tertutup.

"titip jaket ka, aku kepanasan." ucap gracia datar lalu menatap depan dengan pandangan kosong..

Perempuan di sebelah shani menaikan alisnya.

WHEN I WAS YOUR MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang