[ 8 ]

120 10 1
                                    

Discussions that yielded no results whatsoever

Sesuai apa yang kami —aku, Astina, Lionel dan Keenan— rencanakan, hari ini diskusi di kantin dibuka dengan kabar kalau Lionel mengalami hal mistis. Katanya buku pelajarannya hilang, dan hilangnya di rumahnya sendiri. Terlebih semalam Lionel yakin sudah memasukan ke dalam tas.

"Lo lupa tu naronya, gue gada liat setan gangguin lo cok." komentar Keenan yang mematahkan dugaan Lionel soal hal mistis yang dia alami.

"Jadi ini diskusi sebenarnya mau ngomongin apa?" Astina mengaduk baksonya lalu menusuk dengan garpu secara sadis. "Kalo gada yang penting gausa kumpul kek gini. Degem kak Keenan ngeliatin mulu dari tadi aku risih."

Betul, para adek gemes fansnya Keenan melihat kami dengan sinis. Ambil saja Keenan nih, tak ada yang mau modelan kakel jamet disini.

"Gada sih sebenernya." Keenan tertawa malu, "Sebenarnya gue bosen aja."

Lionel menodongkan pamflet wisata baru di kota ini. Sebuah danau yang lama terbengkalai sekarang menjadi cantik dan bersih, dan terdapat tempat kemah yang aman. "Mau kesini gak?" katanya.

"Tumbenan dik Lio wibu sejati pinter." Keenan merangkul Lionel dengan senang. "Kalian harus ikut sih ini, pasti seru, ntar urusan peralatan biar gue sama Tina yang atur."

Astina langsung menolak. "Gak ya, aku gamau ikutan apalagi bareng kak Keenan. Nanti ngecamp serasa uji nyali."

"Ish ish dik Tina ini overshinting mulu. Kak Keenan mu ini sudah berpengalaman ngecamp dimana-mana, bahkan di gorong-gorong sekalipun." ujar Keenan dengan bangga.

"Aku ikut." ucapku yang membuat Astina dan Lionel kaget.

"Kamu yakin?" Lionel terlihat sedikit senang, "Tapi gapapa daripada stress mulu kan ya."

"Jangan deh, Sena, nanti kamu susah boker. Toilet disana jelek banget." Astina membujukku. "Kalo mau nanti harus gali tanah dulu."

"Tina pernah kemah disana?"

"Iya, Sen, tapi tenda kami rubuh kena angin." wajah Astina langsung lesu. "Katanya karena kelakuan kak Keenan nantangin penghuni pohon beringin." lalu berubah sinis.

Keenan ketawa, "Itu bisa gue jelasin hehe."

"Yang penting semua ready sih gapapa, toh kalo ada mistis mistis pasti Kanan bisa handle." kataku bersemangat.

"Betul kata dik Sena, anyway nama gue Keenan." Keenan melirik Lionel. "Gimana dik Lio wibu sejati? masalah konsumsi gue serahin ke lo ye."

Lionel mengangguk. "Udah cukup membernya kita berempat aja?"

"Heh aku belum setuju ikut ya!" kata Astina sambil memasang wajah garang.

"Ya masa dik Sena sendirian? lo kudu ikut lah."

Betul kata Keenan. Tak mungkin aku cewe sendirian, nanti kalau aku dijual ke luar angkasa bagaimana?

"Yadeh." Akhirnya Astina setuju meski tak begitu semangat.

"Gimana membernya empat aja?" Lionel mengulang pertanyaannya.

"Ntar gue nyari tanggal bagus biar gak kena sial." Keenan menghiraukan pertanyaan Lionel, "Jaga kesehatan semuanya, jangan lupa olahraga biar kuat sampai tujuan. Gue cabut duluan ya adik-adik sekalian." lalu kabur meninggalkan kami.

TONIGHT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang