I'm not sure which world I'm in
—Good morning sunshine!
Hari senin yang indah, matahari pagi bersinar lembut, bahkan para burung Kak Sandy berkicau dengan riang. Dalam rangka memperingati hari senin, Bunda memasak sayur sop dan telor ceplok. Yah, sebenarnya seperti biasanya, tapi tadi ditambah sambal yang sangaatttt pedas sampai aku memutuskan poop di sekolah.
Hari ini plan schedule ku ialah membegal Keenan lalu melakukan konsultasi singkat, padat, dan semoga berhasil. Seharusnya sekarang aku diantar Astina menuju kelas Keenan, tapi karena Astina berhalangan alias ada tugas yang belum dikerjakan, aku mencari Keenan sendirian.
Kenapa tak meminta bantuan Lionel, Bu?
Nah itu masalahnya, Lionel tak menunjukkan kehadirannya meski secuil pun. Mungkin dia sedang mengantri makanan di kantin, atau mungkin lagi dibully di kamar mandi? aku jadi sedikit khawatir. Ku putuskan untuk melewati kamar mandi cowok untuk memastikan. Setelah mondar-mandir dua kali aku masih tetap tak melihat kehadiran Lionel.
"Minggir lo jangan ngehalangin jalan."
Kanget banget tolong!
Aku hampir terjungkal karena suara dari peranakan asmodius. Yang punya suara malah menatapku dengan sinis. Otomatis aku langsung minggir memberikan jalan. Setelah Galih lewat aku baru terpikirkan kalau mungkin saja Galih tahu keberadaan Keenan. Wow ide brilian yang sangat mengancam nyawa.
Aku langsung menyusul Galih. "Malih... eh maksudnya Galih... tau kelas Keenan gak?"
"Gatau." Jawab Galih dengan dingin.
"Kira-kira dia dimana ya? siapa tau kamu tau gitu."
"Gausa ngomong sama gue. Enyah lo!" suara Galih makin ngeselin, bahkan dia berani mendorong kepalaku dengan jari telunjuk.
Kesopananless...
Kalau Galih bisa direview di google, pasti dia dapat bintang 0,5 dengan komentar pedas penuh cacian.
Menyadari tak ada hasil meminta tolong ke Galih, aku menyerah dan memutuskan untuk membeli minuman lalu kembali ke kelas. Namun ketika aku berjalan di sekitar lapangan futsal, terlihat Keenan berlari ke arahku dengan wajah cerah seperti manusia tanpa beban pikiran.
"Dik Sena nyariin gue ya?" Keenan sedikit terengah, "Tadi Galih bilang pas ketemu."
Hah? Galih?
Peranakan Asmodius itu ternyata tak seburuk yang terlihat.
"Kenapa gak ngechat aja? kan lo udah nyimpen nomor gue."
Ah iya ya, kok goblok sekali Sena ini.
"Jadi ada apa dik?"
Aku mengajak Keenan ngobrol dekat laboratorium bahasa, karena cuma tempat ini yang sepi dan jauh dari pandangan orang. Aku takut kalau kalau fans Keenan salah paham dan membuat kegaduhan yang tak berguna.
"Aku tadi malam mimpi aneh lagi." ku tunjuk gelang hitam di pergelangan tangan. "Apa mungkin efek gelang ini udah habis, Nan?"
Keenan memperhatikan dengan seksama. "Bisa jadi udah kadaluarsa ini." lalu melepaskan gelang yang kupakai.
Ini gelang sudah mirip roti ada tanggal kadaluarsanya.
"Oh iya, ngomong-ngomong aku tahu beberapa hal tentang mimpi aneh yang kualami, Nan. Tentang Leo terutama."
Keenan menaikan satu alisnya. "Apa emang yang lo tau?"
"Ga terlalu penting sebenarnya, tapi spekulasi ku dunia mimpi ini hasil copy dari dunia nyata."

KAMU SEDANG MEMBACA
TONIGHT DREAM
Romance[YOUNG-ADULTS] Dreams in sleep are not just dreams. Sena selalu mengalami mimpi yang aneh. Dalam mimpi Sena bertemu dengan sosok bernama Leo yang mengaku sekelas dengan sahabatnya, Astina. Namun nyatanya Leo di dunia nyata tak pernah ada. Sena terj...