[ 7 ]

128 10 2
                                    

The black whale flew with him who was lost

Dari jaman penjajahan Belanda juga belum ada sejarahnya paus bisa terbang. Kalau yang terbang itu burung ya tak apa, masalahmu ini paus segede lapangan voli woy!

Eh bentar.

Aku lagi mimpi ini?

"Ini nyata, Sena." Tubuhku ditarik dari belakang, ada sosok Leo yang tersenyum miring menatap ku. "Kamu kemana aja, Sena?"

Gila!

"jangan ngilang tiba-tiba, aku curiga kamu pake sihir." Leo menarikku ke gazebo samping kolam, kami duduk bersampingan  dengan Leo yang menggenggam tanganku erat.

"Itu tadi apa, Leo? Kenapa paus bisa terbang?" kataku sambil menunjuk paus yang sudah terbang tinggi hampir hilang tertelan gumpalan awan.

Leo menggeleng. "Aku gatau pasti, tapi mereka gabakalan nyakitin kita."

"Kamu sadar keanehan di sini?"

"Gada yang aneh, buatku semua normal aja." jarinya mengetuk dahi ku lalu tersenyum tipis.

Gila!

Aku curiga Leo yang pake sihir. Tapi semua ini sangat aneh, Leo  selalu hadir dalam dunia mimpi yang freak. Firasat ku bilang Leo ini nyata, tapi kenapa dia disini?

Woy, aku juga kenapa disini mulu.

Leo mengangkat tanganku yang ia genggam lalu mengecupnya. "Jangan lepasin, aku takut kamu nyesel."

Oh tidak, Leo bukan mengecup tanganku tapi dia mengecup benang merah yang sekarang melingkar di tanganku. Aku ingat, gelang ini muncul ketika aku di kamar Lionel. Ada apa dengan benang merah ini?

"Gelang apa ini? bukan seleraku." Tanganku ditahan ketika ingin melepaskan benang merah. "Hm tapi lumayan bagus sih simple."

Leo tersenyum mengejek lalu berdiri. "Gimana kalau kita tanding lagi?"

Tanding apaan lagi? Nanti Leo curang lagi!

Loh

Tanding?

Terakhir kali aku kalah dan berakhir di XXX oleh Leo. Kalau aku kalah lagi, mungkin aku bakalan dijual ke pasar gelap. Skip skip dulu!

Leo menunggu jawaban ku, melihat kesempatan jarak antara kami ini, aku langsung lari kencang menuju arah pintu. Ku dengar Leo berteriak memintaku berhenti, namun telat, aku sudah berada didepan pintu dan siap membukanya.

BOOM!

BRAKK!!

Pintunya meledak.

Aku terlempar jauh sampai ke sisi kolam. Telinga ku berdengung kencang. Sayup terdengar Leo meneriakkan nama ku.

DUAR!!!

Dan ledakan kedua menghilangkan kesadaran ku.

Rasanya aku tidur terlalu lama. Dadaku terasa sedikit sesak, tenggorokan ku kering, perutku berteriak minta diisi. Ketika membuka mata aku sudah di kamarku sendiri. Cahaya remang dari luar jendela menarik kesadaran ku, terbangun dengan kondisi kelaparan sangat tak nyaman.

TONIGHT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang