trigger

45 3 1
                                    

ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ ᴀɴᴅ ᴇɴᴊᴏʏ ᴛʜᴇ sᴛᴏʀʏ

🐰🤍🌹

"Aku pikir hari ini aku akan sulit untuk tampil diatas panggung karena rasanya aku kurang enak badan. Aku pikir akan mengacaukannya, Tapi sepertinya aku bisa sampai akhir, terimakasih untuk kalian yang sudah hadir!!!" Ujar taeyong diatas panggung setelah empat jam lamanya mereka disana

Mereka turun secara bergantian sedangkan taeyong digeret kearah tempat kesehatan segera oleh doyoung

"Aku sudah bilang kan jangan memaksa diri, kau demam tapi ngeyel naik keatas panggung" kesal doyoung

"Aku baik baik saja doie, lihat aku" ujar taeyong menangkup wajah doyoung untuk menatapnya

"Aku baik baik saja palamu! Jelas jelas badanmu masih panas" doyoung semakin kesal, membuat taeyong meringis dibuatnya. Doyoung kalau mengomel menyeramkan

"Berbaringlah seperti anak yang baik, aku ambilkan obat" titah doyoung mutlak membuat taeyong dengan segera menurut

Kala berbaring barulah denyutan terasa pada kepalanya, pening dan mual baru terasa kala tubuhnya mulai rileks seakan baru mengingat sakit yang ia derita sejak malam kemarin

"Aku membawakan obat dan sup juga vitamin" doyoung datang tak lama setelah itu

Taeyong menatap doyoung tetap pada posisinya, membiarkan sang kekasih yang melakukan semuanya. Ia lelah tubuhnya baru merasa lelah, padahal beberapa saat lalu ia merasa baik baik saja

"Pusing kan? Kau baru ingat bahwa kau sakit, mual? Astaga kau ini bodoh sekali" gerutu doyoung sambil tetap membantu taeyong yang hanya bisa meringis oleh Omelan sang pujaan

"Aku akan kabari meneger-" ucapan doyoung berhenti saat tangan taeyong menahan gerak tubuhnya melarangnya untuk beranjak

"Kepalaku sakit, dan kau ingin pergi?" Tanya taeyong manyun

"Jangan pergi, temani aku. Aku akan tidur sebentar" ujar taeyong semakin kecil suaranya

"Jangan pergi..." Ujar taeyong untuk yang terakhir sebelum benar benar terlelap begitu saja, sepertinya terlalu lelah

"Kau ini... Ingin aku mati muda karena khawatir atau bagaimana?" Kesal doyoung

Taeyong akhirnya digendong oleh bodyguard mereka untuk masuk Van secara perlahan tanpa mengganggu tidur sang empu dan baru lah taeyong bangun setelah Van itu sampai di hotel, ia mengerjap dengan tak nyaman

"Sekarang jam berapa?" Tanya taeyong, ia bahkan tak lagi kaget saat ia sudah berubah lokasi tidur

"Sekarang pukul sepuluh" jawab doyoung yang menjadi teman sebangku Taeyong dalam Van

"Astaga...." Taeyong menghela nafas sambil menatap sekitarnya, kepalanya masih pening. Tapi demamnya setidaknya turun dan tak setinggi sebelumnya

Ia ada di Van, semua orang sudah turun tinggal keduanya. Mungkin yang lain sudah sangat lelah, Taeyong tatap sang kekasih disampingnya, Doy juga pasti sangat lelah tapi ia masih saja bisa menghawatirkan dirinya bahkan merawatnya

"Ayo turun kita istirahat, besok masih ada konser hari kedua" ujar taeyong menggenggam jemari doyoung

"Istirahat Hyung, kau yang paling butuh istirahat. Kau sudah hampir benar benar tumbang hari ini" ujar doyoung

"Aku masih bisa doie, lihat aku sudah baik baik saja. Ini tak parah, aku hanya kelelahan bukan sakit keras" ujar taeyong

Taeyong sangat keras kepala karena tanggung jawab yang ia pikul, ia sangat gila kerja jika situasi seperti ini bahkan ketika tubuhnya sudah sangat hancur. Doyoung tak akan bisa menang jika pada tahap ini, tunggu dan lihat sampai mana tubuh ringkih itu bisa bertahan

Mawar Untuk Kelinci 🤍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang