Honest

34 2 0
                                    

ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ ᴀɴᴅ ᴇɴᴊᴏʏ ᴛʜᴇ sᴛᴏʀʏ

🐰🤍🌹




Pada malam hari barulah kamar rawat taeyong sepi, batas pengunjungan hanya sampai pukul sembilan malam selebihnya hanya yang menunggu pasien. Doyoung always anytime disana, ia tak ingin meninggalkan sang kekasih. Sedangkan jaemin dan yuta tengah tidur dikamar lain diruang inap Taeyong

"Hyung mau ku bantu ke kamar mandi?" Tanya doyoung yang baru selesai dari kamar mandi

"Hm? Tidak usah aku bisa sendiri" jawab taeyong yang berusaha duduk walau sulit karena nyeri dipunggung nya bahkan ketika dia hanya bergerak sedikit

"Tck, untuk apa aku ada disini jika kekasih ku bahkan tak ingin ku bantu. Apa hanya sebagai pajangan atau bagaimana" decak doyoung menggerutu walau begitu ia berjalan mendekat dan membantu taeyong

"Mianhe, aku selalu merepotkan" gumam taeyong dan setelah nya cubitan ringan ia rasakan pada pinggangnya yang di peluk doyoung

"Kau bicara begitu lagi, maka besok dan seterusnya jangan harap kau melihatku Hyung" ancaman doyoung selalu sukses membuat taeyong bungkam dan mencebik

Doyoung menghela nafas, ia dudukkan Taeyong diatas pinggiran wastafel sebelum ia mendekati lemari kecil untuk mengambil sikat gigi dan sabun cuci muka

"Dengar Hyung, aku menjadikan dirimu kekasih bukan hanya karena mencari status, mencari untung atau hal seperti itu" doyoung berujar sambil membantu taeyong menyikat gigi

"Aku mencintaimu, aku mencintai sifatmu, aku mencintai parasmu, aku mencintai fisik mu, aku mencintai masa lalu mu atau masa depan dan masa sekarang dan semua yang ada padamu, aku mencintai mu karena itu adalah kamu Hyung. Lee taeyong" ujar doyoung dengan selesai nya ia berucap demikian ia juga menyudahi acara menggosok gigi sang kekasih lalu memberikan gelas kumur

"Kalau aku hanya mencari status atau harta bahkan kedudukan aku bisa mengencani artis wanita yang kaya, cantik, terpandang untuk cari muka. Tapi nyatanya aku mencintaimu karena hatiku telah memilih mu, tanpa alasan" jelas doyoung kali ini sambil membantu taeyong mencuci wajah nya

"Jadi jangan sungkan padaku, aku suka kau repot kan, aku suka kau merengek padaku, aku suka kau mengeluh padaku, aku suka kau mau berceloteh padaku, aku suka kau mau menangis dan bercerita di dekapan ku, aku suka kau bergantung padaku" ujar doyoung yang telah menyudahi acara cuci mukanya pada taeyong yang mendengarkan dalam diam, manik bobanya tak lepas dari sosok sang kekasih

"Jadi, sekarang kau faham kan Hyung?" Tanya doyoung sambil memakai kan Taeyong baju tidur setelah melepas kaosnya, ia membantu taeyong berganti pakaian

"HM, terimakasih doie" Taeyong mengangguk sebelum menghembur dalam dekapan sang kekasih

"Yes, my rose" doyoung mengecup bibir sang kekasih sebelum mengangkat tubuh tersebut dengan pelan dan hati-hati untuk ia pindah ke ranjangnya

Ruang rumah sakit itu cukup mewah, atau sebut saja sangat mewah. Mungkin bahkan bisa dikatakan bukan rumah sakit tapi hotel karena kemewahannya, 2 spring bed, untuk pasien dan yang menjaga, satu spring bed itu bahkan muat untuk tiga tubuh Johny -sangat besar- kamar pasien dan penunggu disekat-beda kamar- artinya ruangan itu ada dua kamar tidur, ada juga shower dan bathtub, televisi, kulkas, almari dalam setiap satu kamar, bonus ruang tamu dengan televisi juga dapur dan free WiFi. Sudah di bilang bukan sangat mewah

"Doie, tidur disini ndee~" rengek taeyong

"HM, mau tidur mana lagi aku kalau yuta dan jaemin tidurnya sudah seperti akan melakukan perang" gumam doyoung

Mawar Untuk Kelinci 🤍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang