ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ ᴀɴᴅ ᴇɴᴊᴏʏ ᴛʜᴇ sᴛᴏʀʏ
🐰🤍🌹
Taeyong benar benar merasa begitu bahagia dan penuh dengan cinta dan kasih sayang setelah tinggal beberapa saat di tempat orang tua doyoung, ia bahkan sempat menangis karena harus berpamitan padahal dia sendiri yang telah menjadwalkan bahwa hari ini adalah hari terakhir mereka di tempat kelahiran lelaki kelinci itu
"Berhenti menangis Hyung, Kita hanya pamitan untuk pulang ke rumahmu. Bukan berpamitan untuk pulang ke rumah tuhan" ujar doyoung
"Diamlah doie!! Kau tidak membantu sama sekali" omel Taeyong yang masih terisak pelan
Sedangkan doyoung hanya menghela nafas lalu memilih fokus pada pemandangan di luar jendela, grup chat mereka terkadang ramai dengan para member yang pamer dengan liburan mereka. Bahkan memamerkan kebersamaan keluarga, mereka benar benar menikmati hari libur
"Benar benar hari yang cerah" gumam doyoung tersenyum lembut
Hingga lamunan doyoung harus buyar karena Taeyong yang tiba tiba bersandar pada pundaknya, dan baru ia sadari lelaki cantik itu tengah tertidur dengan sisa sisa isaknya. Selalu saja setiap menangis lelaki itu Sulit berhenti
Menarik tubuh Taeyong hingga berada dalam pelukan dan dekapannya, menyandarkan Taeyong pada dirinya agar lebih nyaman. Ia elus pelan punggung lelaki tidur yang tak terganggu dengan perlakuannya itu
"My pretty rose" gumam doyoung mengecup manik Boba terpejam itu
Taeyong tertidur selama perjalanan bahkan hingga sampai tujuan lelaki itu tak bangun, bahkan saat tubuhnya di gendong oleh doyoung untuk masuk ke kamarnya Taeyong benar benar tak terganggu. Doyoung hampir berfikir Taeyong kenapa saat belum terbiasa dengan pola tidur baru Taeyong, tapi kini lelaki kelinci itu mulai mengerti
Taeyong akan tidur seperti orang koma ketika dirinya lelah atau mengalami emosi berlebihan, itu cara dia menstabilkan emosi dan fisiknya. Itu terjadi setelah insiden rumah sakit saat itu
Taeyong baru bangun saat hari menjelang sore, ia bangun dan tersentak kaget saat menyadari bahwa dirinya benar benar sedang di kamarnya sendiri. Menggapai segelas air di nakas untuk membasahi tenggorokan yang kering ia melihat jam yang telah menunjukkan pukul empat sore
"Sudah sore" gumam taeyong beranjak kekamar mandi
"Doie?" Panggil Taeyong setelah keluar dari kamar mandi
"Doie? Eomma? Appa? Noona?" Taeyong memanggil tapi tak ada jawaban, rumah kosong
"Apakah aku di tinggal?" Gumam taeyong mencari ponselnya yang entah sejak kapan ada di ruang tengah
Ia akan menelpon sang kekasih jika tak mendengar suara tawa sang Noona di taman belakang, segera ia bawa kakinya melangkah kesana walau sebelum itu ia sempat mampi ke kulkas guna mengambil sekotak susu yang sudah sangat ia hafal pasti ada di sana setiap ia pulang
Bisa Taeyong lihat keluarganya berkumpul di gazebo belakang rumah mereka tengah menikmati kehangatan dengan memanggang daging dan membuat hotspot disana. Taeyong mencebik karena tak di ajak
"Eomma, appa" panggil Taeyong segera menghampiri kedua sosok yang telah membesarkannya
"Aigoo, lihatlah putri tidur kita telah bangun" goda sang ibu
"Kalian menghilang saat aku bangun, menyebalkan" gerutu Taeyong
"Salah sendiri tidur atau simulasi mati kau" cerca sang kakak yang membuat taeyong mencebik
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawar Untuk Kelinci 🤍
Фанфик❣️ Sepenggal kisah dari sepasang kekasih yang saling mencintai, saling melindungi dan menjaga. Berusaha bertahan di tengah sebuah tanggung jawab dan saling mengerti di berbagai situasi ❣️ Disclaimer ‼️ 🌹Ini kisah murni imajinasi zae, tidak ada sang...