jalan jalan

13 2 0
                                    

ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ ᴀɴᴅ ᴇɴᴊᴏʏ ᴛʜᴇ sᴛᴏʀʏ

🐰🤍🌹


































Taeyong kini tengah manyun di ruang tengah Karena doyoung telah di monopoli oleh kedua orang tuanya seorang, kini dirinya hanya bersama sang ponakan dan kakak iparnya. Dirinya tengah telungkup di atas karpet ruang tengah

"Lihat paman mu, dia tidak bisa bergerak bebas. Jika kau besar kau harus ingat untuk menjaga dirimu nee sayang" ujar sang Noona pada putranya

"Noona, jangan berbicara aneh aneh pada anak mu. Astaga, lihat wajah polos keponakan ku itu" ujar taeyong

"Hyung, tolong ambilkan aku remot televisinya. Aku tak bisa meraihnya" pinta Taeyong pada kakak ipar yang duduk dekat dengan meja, tangan Taeyong tak sampai untuk meraih remot tersebut

"Dasar manja" cibir sang kakak

"Appa!! Lihat Noona!!" Taeyong mengadu, tapi ia lupa ayahnya telah melupakan dirinya karena doyoung

"Kau di lupakan" ejek sang kakak menjulurkan lidahnya

"Aish!! Sialan" maki Taeyong begitu pelan, takut jika sang keponakan mendengar makiannya

"Kalian jangan ribut, malu di lihat anak kecil. Taeyongie ini remotmu, apa kau butuh hal lain?" Tanya sang kakak ipar

"Kakak ipar memang yang terbaik" ujar taeyong begitu terharu

"Jangan kau manjakan terus bocah itu, nanti ngelunjak" ujar sang Noona yang lagi lagi ingin sekali Taeyong memaki

"Aish!! Hyung, lihat Noona!!" Taeyong mengadu yang hanya di respon gelengan kepala saja oleh sang kakak ipar

Sedangkan tak jauh dari ruang tengah itu, di seberang lebih tepatnya di area sofa. Doyoung tengah bercakap dari hati ke hati dengan kedua calon mertua nya itu, entah dari kondisi Taeyong, kegiatan grup, hingga pada hal hal tak penting mereka bicarakan

Baru saat akan masuk makan siang doyoung bisa menghampiri Taeyong karena ibu Taeyong akan memasak di bantu oleh sang Noona, sedangkan ayah dan kakak ipar juga keponakan Taeyong keluar ke swalayan sebentar untuk membeli beberapa keperluan

"Apa masih sakit Hyung?" Tanya doyoung yang membiarkan Taeyong berbaring dengan pahanya sebagai bantal

"Tidak terlalu, aku ingin makan. Aku lapar~" rengek Taeyong memanyunkan bibirnya

"Sedang masak Hyung, tunggu sebentar lagi" ujar doyoung

"Kalau begitu beri aku Snack dulu. Aku lapar" ucap taeyong

"Tidak boleh, kamu akan cepat kenyang nanti Hyung. Tunggu makanannya dengan tenang" pinta doyoung membuat taeyong manyun tapi tak bisa melawan. Benar apa yang di katakan doyoung dia tidak akan makan banyak jika Snack duluan

Makanan siap tak terlalu lama, Taeyong di makan dengan lahap sambil di suapi oleh doyoung. Keduanya makan satu piring secara bergantian sesuap demi sesuap, ini sudah piring ke dua mereka. Rasanya puas sekali melihat Taeyong makan dengan lahap

"Cukup, aku kenyang" ujar taeyong, meminum jus jeruknya

"Kau habiskan saja doie, aku sudah penuh" ujar taeyong melihat masih ada setengah piring makanan

Doyoung mengangguk saja, yang penting Taeyong sudah makan cukup banyak. Menghabiskan porsi itu Doyoung segera memberesi acara makan mereka dengan telaten dan cepat sebelum membantu Taeyong bangun dan pindah masuk dalam kamar untuk keduanya cuddle

Mawar Untuk Kelinci 🤍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang