pulang

14 1 0
                                    

ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ ᴀɴᴅ ᴇɴᴊᴏʏ ᴛʜᴇ sᴛᴏʀʏ

🐰🤍🌹





















Seperti yang di rencanakan mereka akan kerumah ibu doyoung lebih dahulu sebagai pembuka acara pulang kampung di tengah Hiatus mereka untuk beristirahat, Taeyong sudah menata makanan dan barang untuk oleh oleh. Tidak mungkin untuk seorang Lee Taeyong tidak membawa buah tangan setiap berkunjung di rumah camer dan keluarganya

"Hyung kau yakin? Sebanyak ini? Bagasi kita bahkan penuh" ujar doyoung tak percaya

"Ya, aku harap mereka menyukainya" ujar taeyong menatap puas barang yang ia tata

"Tidak hanya menyukai ini Hyung, mereka bahkan mungkin akan tercengang hingga kebingungan karena tak lagi memiliki ruang yang cukup" ujar doyoung prihatin pada keluarganya karena memiliki menantu yang another level ajaibnya

"Bagus kalau begitu, ayo doie. Kita berangkat!!" Taeyong bersemangat sedangkan doyoung hanya mampu tersenyum kecut

Yang menjemput mereka adalah supir yang di kirim kakak doyoung untuk mereka jadi keduanya dengan nyaman berbicara di kursi penumpang dengan sakat kelambu di tempat supir. Agar menjaga privasi Taeyong dan doyoung selama perjalanan

Oh, ingat tentang orang anonim yang telah mengganggu Taeyong? Dia telah di jebloskan kedalam penjara atas tuduhan meneror dan beberapa tuduhan dengan pasal yang lain, doyoung segera menghubungi sang kakak untuk membantunya mengurus beberapa hal di pengadilan mengingat jadwal kakaknya lebih longgar dari dia dan situasi tidak se hectic saat Taeyong masih sakit waktu itu. Doyoung bahkan sulit ke tempat umum karena paparazi, jadi doyoung meminta tolong pada sang kakak

"Hyung, ingin mampir cafe atau supermarket?" Tanya doyoung

"Tidak doie, aku tak ingin membeli apa apa" tolak Taeyong yang sibuk bersandar pada pundak doyoung

"Hm, nikmati liburan kita Hyung. Kau harus menambah volume pipi mu selama liburan ini" ujar doyoung mengelus pipi Taeyong yang semakin menyamankan diri

"Kau juga harus menambah berat badan doie, otot juga. Aku akan mengajakmu ke gym lain kali, aku heran bagaimana bisa lengan kecilmu ini mengangkat tubuhku, dan dengan bangga tubuh kecilmu ini menggagahi aku" celoteh Taeyong

"Berhenti bicara seperti itu Hyung, aku bisa mengangkat mu juga karena kau memang ringan. Dan bagaimana bisa tubuh ringkihku ini menggagahimu juga karena kau terlalu soft untuk menjadi dominan" ujar doyoung

"Tidak, tidak. Kau bahkan bisa dengan berbagai posisi sambil membawa tubuhku, aku heran kau mendapatkan kekuatan dari mana. Kau yang membawa tubuhku setiap malam tapi aku yang sakit punggung setiap pagi, bagaimana bisa seperti ini" omel Taeyong, bibir tipis yang selalu monyong lucu setiap bicara itu memang tak punya rem

"Aku tidak butuh gym Hyung, kau yang harus meningkatkan stamina mu. Walau tubuhku terlihat lebih kecil, dan aku terlihat lebih kalem. Aku bisa membuatmu dengan mudah memohon dan menangis, jadi berhenti mengoceh dan tidur Hyung" lelah Doyoung dengan ocehan tanpa filter Taeyong

"Hah, aku tiba tiba ingin minum kopi-" belum selesai bibir kecil itu berbicara, doyoung sudah menyumpal mulut pink itu dengan bibirnya di tambah sedikit lumatan

"Berhenti mengoceh dan meminta hal aneh, dokter bilang kau tidak boleh mengkonsumsi kafein dulu. Jadi tidur dan diamlah, atau kau ingin kita lanjut?" Tanya doyoung sambil mencengkram pipi Taeyong membuat bibir kecil itu mencucu dengan gemasnya

"Twidyak, doyie mwaafkyan akyu. Twolwong lwepwaskwan inwi" doyoung mengecup sekilas bibir mencucu itu sebelum ia lepaskan

"Bisa bisa aku menjadi bebek jika kau begitukan, para fans selalu membicarakan bibir ku setiap aku berbicara. Mau bagaimana lagi bibirku memang di ciptakan dari pabriknya seperti ini, mau aku seperti apa juga bibir bawaannya maju tiap bicara. Lalu kau tambah monyong monyong seperti tadi, tambah maju ini bibirku" Taeyong menggerutu tanpa henti membuat doyoung gemas ingin mencium bibir itu lagi. oh sabarlah doyoung, Kau hampir melupakan supir mu yang mengenaskan di depan sana

Mawar Untuk Kelinci 🤍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang