Kita Juga Manusia

34 2 0
                                    

ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ ᴀɴᴅ ᴇɴᴊᴏʏ ᴛʜᴇ sᴛᴏʀʏ

🐰🤍🌹







Dalam satu Minggu mereka sudah berpindah dua negara berbeda, tiga hari di Amerika dan tiga hari di Jepang lalu mereka sekarang tengah berada di Bandara Hongkong mereka sudah melalui empat hari dinegara ini, mereka akan terbang ke Beijing untuk konser dua hari disana dan fanmeet sehari sebelum kembali terbang ke Bangkok dihari selanjutnya

"Hyung kau terlihat pucat" ujar Jaemin yang duduk disamping taeyong

"Hyung, kau sakit?" Ji-Sung yang duduk dibelakang ikut bertanya

"Tidak, aku hanya sedikit lelah" jawab taeyong menyandarkan tubuhnya pada kursi Van yang mereka naiki

"Kau harus istirahat saat di pesawat nanti Yong" ujar Johny menyibak rambut taeyong yang memejamkan matanya tak terusik, tapi ia juga tak tidur

"Iya dia terlihat pucat" setuju yuta

Ada delapan member di Van putih itu, taeyong, jaemin, Ji-Sung, chenle, Johny, yuta, Kun dan Lucas. Kun dan Lucas juga chenle sudah terlelap begitu tenang disana dengan telinga tertutup headset

"Biar dia tidur saja Hyung" ujar jaemin akhirnya membuat Johny dan yuta kembali ke tempatnya

Sedangkan Ji-Sung sibuk memberi pesan pada doyoung, karena doyoung yang memintanya. Seperti biasa Doyoung selalu sensitif terhadap kekasihnya ini, ia sangat peka terhadap apapun yang taeyong alami walau sekedar firasat kecil pasti ada saja yang membuatnya sadar

Sedangkan jaemin diminta menemani taeyong, karena memang pembagian Van ada di tangan sang meneger jadi hanya itu yang bisa doyoung lakukan untuk taeyong saat ini

"Hyung..." Jaemin menggenggam tangan bergetar membuat taeyong tersentak menatap jaemin yang menatapnya Lamat

"Sejak kapan?" Tanya jaemin menggenggam kedua jemari tangan taeyong mengelusnya pelan

Taeyong hanya menggeleng, ia tak tahu sejak kapan. Tapi mungkin karena ia terlalu lelah, terlalu stress hingga memicu hadirnya panik attack pada waktu waktu tertentu

"Sshht" jaemin memeluk tubuh taeyong yang akhirnya bergetar kala sudah benar benar didekap

Johny yang melihatnya bertanya tanpa suara, jaemin hanya menjawab dengan bibir bergerak berharap sang Hyung paham. Bersyukur Johny mengerti

"Tak apa Hyung, tenanglah" ujar jaemin pelan  begitu lembut

Taeyong terisak cukup lama hingga tak sadar bahwa Van sudah berhenti dibandara cukup lama bahkan van itu sudah kosong menyisakan keduanya hingga doyoung masuk dengan wajah khawatirnya

"Hyung" panggil doyoung membuat taeyong segera berbalik dan menghambur dalam dekapan sang kekasih

"Hiks.... Ughhh" taeyong merengek dalam tangisnya tapi suaranya tak mampu keluar untuk meneriakkan rasa khawatirnya

"Tenang Hyung, tarik nafas. Kita akan keluar sebentar lagi, pelan pelan saja, tenangkan dirimu. inhale exhale Hyung" ujar doyoung menenangkan

Jaemin memberikan botol minum setelah tiga puluh menit taeyong mulai tenang, tangannya tetap bergetar tapi tak parah. Jangankan hanya bergetar jemarinya sangat dingin bahkan detak jantung taeyong terasa saat seseorang memeluknya

Taeyong keluar dengan pakaian tertutup bahkan jalannya menunduk, ia terus berpegang pada doyoung dan jaemin sedangkan yang lain langsung berjalan menyusul menjadikan posisi taeyong ada ditengah mereka, tidak langsung didekat kerumunan fans

Mawar Untuk Kelinci 🤍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang