Mileapo
.
....
..
..
.Selamat membaca .
.
..
Last chapter.
.
.
.
.
.
Mile terdiam kaku.
Kakinya seperti ditumpahi lem yang membuatnya menyatu dengan lantai kamar yang dingin.Dia menjadi pria penakut.
Takut untuk mengambil langkah, walau hanya sekedar mendekat pada pujaan hatinya.Mile takut jika dia melangkah maju, maka mereka akan jatuh kedalam jurang perpisahan.
Hatinya merasa sakit membayangkan harus hidup tanpa apo.Tapi jika dia memilih melangkah mundur itu sama saja menjadi pengecut.
Mile bukan pecundang.Masih berdiri diam diambang pintu.
Menimbang langkah terbaik mana yang harus ia pilih."Aku.." suaranya tertahan ditenggorokan.
Untuk sekedar mengucapkan sebuah kalimat saja rasanya begitu sesak.Jika apo mengeluh lelah,
Lalu bagaimana dengan mile?Pernikahan ini bukan hanya berisi tentang besarnya cinta dan pengorbanan apo padanya,
Tapi juga betapa sabar mile menghadapi sifat apo selama ini,
jangan lupakan juga tentang cintanya yang sama besar dengan sang istri.Bolehkah mile mengeluh lelah juga?
Ataukah harapan itu masih ada?
Didunia ini ada yang namanya buah kesabaran kan?Selama beberapa bulan ini mile telah menanam pohon kesabaran sambil meneguhkan hatinya.
Terus Berdo'a memohon agar kondisi apo segera membaik .Lalu Apakah pohon itu sudah berbuah?
Jika sudah,
Bisakah mile memetik satu untuk hari ini?Memejamkan mata.
Mile mulai melangkah mendekat pada sang cinta.Saat jarak mereka semakin dekat mile merasa jantungnya berdegub cepat.
Rasa takut kehilangan semakin nyata.Hanya terdengar nafas menderu,
Keduanya diam."Bagaimana keadaanmu hari ini?" Mile bertanya dengan lembut,
Melupakan pertanyaan apo padanya beberapa saat yang lalu."Baik" jawaban itu bukan hanya menyakiti mile, tapi juga apo.
Andai keadaan apo baik,
Apo akan lebih memilih berbaring dikasur ranjang mereka,
Membungkus diri seperti molen dengan suaminya yang memeluk erat.Jika dia baik-baik saja
Dia tidak mungkin berada disini,
Disebuah ruang yang berbau cairan desinfektan dan berbaring diranjang pesakitan.Kondisi mereka sama buruknya.
.
.
Hening kembali.Banyak sekali hal yang ingin mile bicarakan dengan apo.
Tapi mengingat kondisi dan waktu yang tidak memungkinkan.
Dia memutuskan untuk membiarkan apo mengambil jam istirahatnya."Kalau begitu..istirahatlah" ucap mile.
Perasaan bersalah kembali muncul,
Kentara sekali dari suaranya.'Apo disini karena dia'
Satu kalimat itu muncul setelah menilik kembali kilas balik peristiwa yang mereka lalui.
Saat hendak berbalik kembali untuk keluar ruangan,
Sebuah suara kembali menjegal langkah mile
"Tunggu.."Suara itu amat mile rindukan sungguh.
Dia ingin sekali merengkuh dan memeluk apo, mendekapnya dan membisikan kata ma'af.
Mile rela melakukan apapun asal apo dapat mema'afkannya kembali.
Tubuhnya kaku.
Jangan katakan apapun lagi.
Mile tidak bisa menahannya lebih dari ini,
Dirinya kembali terbayang kejadian saat diruang ICU.
KAMU SEDANG MEMBACA
That's Love
FanfictionMileapo. Hidup selayaknya manusia. Tapi setan memang penggoda. itulah sebabnya huru-hara kehidupan sering menerpa. Mampu mema'afkan suatu kesalahan besar tapi kadang tak mampu mema'afkan kesalahan kecil. Tapi apakah cinta mampu mema'afkan segalan...