Move on

297 38 7
                                    

Mileapo
.
.
.
.
Enjoy reading.

.
.
.

Emai melirik arloji yang ia pakai dilengan tangan kirinya.

Tadi siang dia sudah dikirim alamat barresto yang akan menjadi tempat ia bertemu dengan illena.

Sebagai seorang pria dewasa yang sehat.
Emai tidak mengelak kalau ia juga butuh menyalurkan gairah seksualitasnya yang selama ini terpendam.

Sudah lama dia tidak berhubungan intim dengan seseorang.

Dia bukan pria yang kuat menahan hasrat.
Dia memang kadang menyewa seseorang untuk menyalurkan nafsunya.

Tapi dia sadar tidak bisa selamanya seperti itu.

Apa ini waktunya?
Apa saat ini dia memang harus move on?

Yang emai lihat selama ini dari illena adalah dia wanita baik,cantik dan pekerja keras.
Dia juga cukup berjasa dalam hidupnya.

Mungkin memang sekarang waktu yang tepat untuk dia membuka hatinya kembali.

Dia mengirim pesan pada illena untuk berangkat dulu.
Karena dia mungkin harus menyelesaikan data yang sedikit lagi selesai.

'Oke.. aku menunggumu' balas illena.

Mile buru-buru merampungkan pekerjaanya.
Dia tidak enak hati kalau membuat illena menunggu terlalu lama.

Dia sudah sampai dihotel sekitar 20 menit lalu dan segera bersiap untuk menemui illena.

Setelah melihat penampilannya yang cukup rapi,
dia keluar kamar hotel berjalan santai menuju lobi.

Sebenarnya dihotel tempat mereka menginap juga menyediakan bar dan restoran.
Tapi karena disana banyak teman-teman mereka juga.
akhirnya illena memutuskan untuk mengajak mile makan malam disebuah restoran yang romatis tanpa diganggu rekan kerja mereka.
Anggap saja dia butuh privasi.

Jaraknya cukup dekat hanya 14 menit menggunakan taksi dan mile sudah sampai didepan bangunan bertuliskan
'Ambrosia Roftoop restaurant & bar'

Mile masuk membuka pintu dan masuk kedalam.

Pelayan disana menyambutnya dengan ramah.
Lalu dia bertanya tentang reservasi atas nama illena.

Setelah terkonfirmasi emai diantar salah satu pelayan disana menuju meja illena.

Dari jarak yang tidak terlalu jauh .
Emai bisa melihat illena menggunakan gaun putih dengan rambut yang disanggul kebelakang dan duduk sambil melambai kearahnya.

Emai tersenyum singkat lalu mengucapkan terimakasih pada pelayan yang sudah mengantarnya.

"Mi dispiace di averti fatto aspettare così a lungo " sebaris kata ma'af dari emai karena membuat illena menunggu lama. 

Illena mengangguk singkat.
"Nessun problema"

Keduanya lalu duduk berhadapan.

Illena memesan carrè Di agnello laziale scalzato con Riduzione Al porto dan aperol spritze

Sedang mile memesan Polpo Grigliato su velluto grilled octopus dan cocktail.

" Aku dengar espresso matrini disini sangat terkenal.. "
"Ingin mencobanya?" Tanya illena,iris matanya menatap mile yang duduk tepat didepannya.

Mile nampak berfikir sejenak lalu mengangguk.

"Ok.. due espresso martini" tambah illena pada pelayan yang sedang mencatat pesanan mereka

"Apetta un minuto" setelah mengucapkan itu pelayan pergi meninggalkan mereka berdua

Setelah kepergian pelayan,
Keadaan dimeja tersebut cukup canggung.

That's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang