Hanna

321 34 7
                                    

Mileapo.

.

.
Selamat membaca.
.
.
Dua Hari lalu,
Apo terbangun pagi itu karena dering ponsel yang tidak berhenti dari tadi,
Mengganggu tidur nyenyaknya yang baru ia rasakan beberapa jam lalu.

Dengan masih terpejam tangan apo bergerak meraba nakas dimana ponselnya ia letakan diatasnya.

Apo sedikit menyipit saat melihat nomor asing yang masih tertahan panggilanya.

Dengan berat hati apo menggeser ikon berwarna hijau lalu meletakan ponselnya diatas telinganya,
Posisi apo berbaring miring.

"Hallo?" Suara serak habis bangun tidur terdengar

".............."

"Ya.." jawab apo

".............."

"Apa??" Mata apo mendadak terbuka lebar

"Ok.. baik saya akan segera kesana" setelah panggilan terputus apo buru-buru bangkit lalu melesat cepat kekamar mandi.

Setelah menyelesaikan segala ritual paginya,
Apo tergesa menuruni tangga dan menyambar kunci mobilnya yang tergantung,
Tujuannya adalah kerumah sakit.

.
.
"Bu.. bagaimana keadaan hanna?" Tanya apo setelah bertemu dengan bunda panti yang tadi pagi menghubungi dirinya.

Apo masih mengatur nafasnya yang tersengal karena berlari.

"Nak apo.." Raut wajah ibu panti tidak dapat apo baca

"Tolong ibu jelaskan semuanya padaku" pinta apo

"Kata dokter Hanna harus segera dioperasi.." jeda sejenak

"Kalau tidak hanna bisa saja buta.. kata dokter benturan dikepalanya sangat keras dan kemungkinan jika tidak segera dilakukan penanganan lebih lanjut maka hanna bisa dipastikan akan buta permanen" jelas ibu panti yang saat ini kembali menangis mengingat kejadian tadi malam.

Tadi malam mereka baru saja selesai berjualan dan saat menyebrang jalanan entah darimana datang sebuah mobil yang melaju cepat kearah mereka tepatnya kearah hanna.

Karena laju mobil yang tidak terkendali dan hanna yang ketakutan, dan tidak dapat bergerak yang mengakibatkan mobil dengan keras menabrak gadis kecil itu sampai terpelanting beberapa meter dari tempatnya berdiri tadi.

Setelah bunyi benturan hebat.
Ibu panti merasa lemas dan segera berlari kearah hanna yang sudah terkapar dengan darah yang mulai bercucuran.

Sedang sipengendara dengan tanpa dosa hanya meninggalkan mereka tanpa berniat membantu sama sekali.

Apo mengutuk mendengar cerita ibu panti.
Setelah selesai mengurus semua administrasi apo akan segera melaporkan tindakan tabrak lari yang menyebabkan gadis kecil kesayanganya itu terbaring tidak berdaya diranjang rumah sakit.
Dia akan kekantor polisi siang nanti.

"Terimakasih banyak nak apo" ucap ibu panti.

Apo hanya mengangguk sambil terus menatap hanna dari balik kaca.

"Sebenarnya.. ibu ingin meminta tolong satu hal lagi pada nak apo" kata ibu panti yang berdiri disamping apo

Apo mengalihkan pandangannya pada wanita tua disampingnya.

"Bisakah nak apo mengadopsi hanna sebagai anak?" Tanya wanita itu

Apo diam tidak menjawab

"Sebenarnya saat ini panti asuhan akan ditutup karena kekurangan biaya akibat donatur yang tidak menentu" jelas ibu panti

That's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang