Seminggu berlalu setelah kompetisi pemandu sorak itu berakhir, tim cheers dari Dwight akhirnya keluar sebagai runner up. Cukup membanggakan walaupun dengan formasi tim yang tak lengkap, namun mereka masih bisa melanjutkan dan menjuarai kompetisi tersebut.
"Jihan!".
Gadis cantik itupun menoleh begitu sebuah suara terdengar memanggil namanya.
"Dimana yang lainnya, Ji? Kupikir saat aku dan Soeun sampai disini semua orang sudah berkumpul". Ujar Soojin sembari berjalan menghampiri Jihan yang diikuti oleh Soeun.
Omong-omong saat ini mereka bertiga tengah berada di lapangan indoor yang masih sepi (belum dipakai oleh anggota ekskul lain).
Jihan lantas menggeleng, "Setelah kupikir lagi, mengumpulkan semua orang disini untuk membahas insiden yang menimpa Kakakku pasti tidak akan kondusif. Lagipula mengundang kalian berdua sudah cukup karena kebetulan kau dan Soeun berada di tkp pada saat kejadian itu 'kan?".
Soojin dan Soeun lantas mengangguk.
"Jadi... Siapa yang ingin menjelaskan kronologi-nya terlebih dahulu?".
Soeun mengangkat tangannya, "Biar aku dulu".
Sebelum memulai, Soeun tampak menghela nafasnya. "Tidak lama setelah kau pergi karena Coach Seulgi memanggilmu, Kak Jungwon tiba-tiba saja terlihat panik. Saat kutanya ada apa, dia hanya bilang sepatunya hilang padahal seingatnya sepatu itu sudah ia bawa ke ruang ganti. Lalu kubilang padanya, mungkin saja dia lupa dan sepatunya masih tertinggal didalam kelas. Untuk memastikannya, Soojin pun memutuskan pergi mencari sepatu milik Kakakmu".
Jihan lantas mengalihkan atensinya pada si gadis Lee.
"Uhm.. itu benar. Aku pergi setelahnya. Tapi di tengah perjalanan aku berpapasan dengan Yuna. Saat itu wajah Yuna terlihat sangat khawatir--- aku tidak tau kenapa dia menunjukkan raut seperti itu. Lalu dia menghentikan langkahku dan memintaku segera kembali ke ruang ganti. Aku ingin menolak, namun Yuna mengatakan sesuatu yang membuatku agak bingung. Yuna bilang kalau sepatu Kak Jungwon sudah ditemukan". Jelas Soojin dengan panjang lebar.
"Yuna?". Ulang Jihan sembari menaikkan satu alisnya.
Soojin mengangguk. "Karena Yuna bilang begitu, jadi.. aku kembali ke ruang ganti bersamanya".
"Lalu bagaimana dengan sepatu milik Kakakku yang di temukan? Apa ada seseorang yang menemukannya?".
"Bukan di temukan. Tapi tertukar dengan milik Bae Sumin. Dia yang mengantarkan sepatu Kakakmu kembali, Ji". Sahut Soeun dengan cepat.
Si cantik tampak memijat keningnya yang sedikit berdenyut. "Kupikir ini akan mudah. Tapi sekarang, aku jadi memiliki spekulasi jika pelakunya bisa saja Yuna atau mungkin Sumin?".
"Yuna memang agak mencurigakan. Dia bisa langsung tau kalau sepatu milik Kak Jungwon sudah ketemu".
Namun lain lagi dengan Soojin yang menggeleng ragu. "Tapi Sumin juga sedikit aneh".
Keduanya tampak saling melempar pandang begitu mendengar ucapan si gadis Lee barusan.
"Menurutku ini seperti sebuah skenario yang sudah di rencanakan". Tambah Soojin.
"Setelah beralasan jika sepatunya tertukar, tidak lama kemudian terjadilah insiden yang dialami oleh Kak Jungwon. Kakinya terluka cukup parah dan karena itu Kakakmu tidak bisa ikut untuk berpartisipasi lagi. Lalu sebagai gantinya posisi Kakakmu di gantikan oleh Bae Sumin".
Keduanya terdiam sejenak. Mencoba mencerna ucapan Soojin barusan
"Maksudmu pelaku sebenarnya adalah Bae Sumin?".
KAMU SEDANG MEMBACA
cheerleader | jaywon
Romancedo not allowed to copy paste my story for any reason! [ summary ] karena sebuah cidera yang dialami oleh sang Adik, mengharuskan Jungwon menjadi penggantinya. Namun tanpa sengaja ia justru malah terjebak asmara dengan Jay, si kapten basket dari seko...