chapter 12

3.4K 429 64
                                    

Ketiga pemuda tampan dari Dalton itu saat ini tengah terduduk bersama di sebuah kantin sembari menikmati makan siang mereka.

"Yak! Kenapa kau terus saja memukuli kepalamu sendiri? Apa kau ingin jadi lebih bodoh lagi?". Ujar Taehyun yang menyeletuk.

Sunghoon sontak tertawa kecil begitu mendengar ucapan temannya barusan. "Kau baik-baik saja, Jay?".

Helaan nafas gusar itupun berhembus pendek. "Tidak. Aku sudah melakukan hal yang gila".

Sontak saja kening kedua temannya pun mengeryit bingung.

"Kemarin, aku menyatakan perasaanku pada seseorang".

"Apa itu Jihan? Apa dia menolakmu?".

Namun lain lagi dengan Sunghoon yang sepertinya mengerti akan arah pembicaraan si pemuda Park. Lantas iapun terkekeh sembari menggelengkan kepalanya. "Bukan pada Jihan tapi Kakaknya".

"Kakakapa!? Maksudmu, Yang Jungwon?". Sahut Taehyun sembari menutup mulutnya. Merasa tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

Sesuai dengan ekspektasi, temannya itu akan selalu memberikan reaksi yang berlebihan.

"Tapi sejak kapan? Wah... Jay, apa pertemanan kita memang se-dangkal ini?".

Sementara itu si pemilik nama hanya dapat memutar bola matanya dengan jengah. "Sunghoon, kau saja yang menjelaskan padanya. Aku benar-benar pusing".

Pemuda Park itu lantas mengangguk dan mulai menceritakan apa saja yang ia ketahui.

"Lalu, kenapa kau terlihat sangat frustasi?". Sahut Taehyun setelah menyimak cerita dari sang teman.

"Kau bayangkan saja sendiri. Setelah aku mengungkapkan perasaanku padanya, Jungwon tiba-tiba memutuskan untuk pergi. Bagaimana jika dia bersikap dingin lagi karena merasa tak nyaman denganku?". Ujarnya dengan raut wajah yang tampak begitu kalut.

"Menurutku, kau seharusnya tak terburu-buru, Jay. Seharusnya kau juga mencari tahu lebih dulu tentangnya. Apakah Jungwon juga menyukai pria atau mungkin dia hanya menyukai perempuan saja?". Komentar Taehyun yang sontak membuat kedua manik milik si tampan lantas membulat sempurna.

Benar juga.

Kenapa hal kecil seperti ini tidak sempat terpikirkan olehnya?

Sial! Jika sudah begini, rasanya Jay ingin mengubur dirinya hidup-hidup.

"Arrgh! Semua ini karenamu, Park Sunghoon! Coba saja aku tak mengikuti perkataanmu kemarin".

Sementara itu sang empu hanya dapat menampakkan raut wajah tak berdosa. "Memangnya kesalahan apa yang sudah kulakukan?".

"Kau yang sudah menyuruhku untuk segera memastikan perasaan yang kumiliki pada Jungwon".

"Hey, kawan.. tenanglah dulu. Aku mungkin memang menyuruhmu untuk melakukannya tapi tidak pada saat itu juga ya! Kau saja yang terlalu gegabah". Sahut Sunghoon sembari mencari pembelaan untuk dirinya sendiri.

"Haha kupikir kau akan sedikit lebih pintar jika menyangkut tentang percintaan tapi ternyata aku salah besar ya". Ledek Taehyun sembari menertawakan raut wajah kesal temannya.

'Drrt... Drrt'

Ponsel milik Taehyun pun bergetar. Dengan cepat ia lantas merogoh saku almamaternya. Sebuah notifikasi tertera di layar persegi tersebut. Panggilan masuk dari si gadis cantik pujaan hatinya, Lee Soojin.

"Halo cantik, ada apa?".

"Pulang sekolah nanti apa kau sibuk, Tae?".

Sebelum menyahut, pemuda Kang itu sempat melirik kedua temannya lantas berdehem pelan, "Hmm tidak juga. Kenapa memangnya?".

cheerleader | jaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang