Seperti biasa, pagi ini Alicia dan Tiana terlihat sibuk memilih beberapa bahan untuk mengisi dapur mereka. Tiana bertugas membeli buah, sedangkan Alicia bertugas membeli sayur dan ikan.
Ia hanya bingung akan memasak makanan apa siang ini. Sebaiknya ia membeli ikan atau ayam? Alicia memutuskan untuk membeli sayur terlebih dahulu. Ia membeli beberapa wortel, kentang, dan jamur.
Memasak sup jamur sepertinya lezat.
"Aku telah membeli buah apel dan jeruk. Mereka memberikanku diskon besar karena aku sudah langganan disana," ujar Tiana memperlihatkan keranjangnya yang penuh dengan apel dan jeruk.
"Sepertinya aku akan membuat pie jeruk dengan jeruk-jeruk itu," ucap Alicia yang masih fokus memilih telur ayam yang bagus.
"Pie jeruk?" tanya Tiana heran. "Jika enak kau bisa membagi resepnya pada kedua orang tua kita."
"Tentu saja." Alicia tersenyum simpul saat mengambil kembalian uangnya dari penjual telur barusan. "Menurutmu, aku beli ayam atau ikan?"
Tiana berpikiran sejenak. "Ayam saja. Sangat cocok dengan sup jamurmu."
Dari kejauhan Tiana melihat Arthur tengah berbincang dengan gadis bangsawan yang lumayan cantik.
"Lihatlah, sepertinya Arthur ingin memamerkan kekasih barunya padamu."
Alicia hanya melihat sekilas seperti tidak tertarik. "Aku menginginkan ayam ini satu, tolong potongkan menjadi 8 bagian," punya Alicia pada penjual ayam.
"Baiklah, Nona."
"Sepertinya ia sedang menempelkan sesuatu di papan pengumuman," ujar Tiana yang tak hentinya memperhatikan Arthur yang sibuk memasang sesuatu di papan pengumuman pasar.
"Apapun itu kurasa tidaklah penting," sambar Alicia. Ia memberika beberapa koin kepada penjual dan mengambil pesanan ayamnya yang telah di potong.
"Ayo kita pulang."
Bukannya pulang. Tiana malah menarik tangan sepupunya untuk melihat papan pengumuman. Bahkan beberapa orang-orang di pasar juga sangat penasaran.
"Summer camp?" gumam Alicia. Ia bahkan melihat deretan bendera dari kerajaan lainnya terpajang disana.
"Kerajaan akan mengadakan summer camp dan ada beberapa anak muda yang akan terpilih untuk meramaikan summer camp kali ini," ujar Arthur sembari melirik Alicia yang terlihat sama sekali tidak tertarik.
Arthur lalu meraih tangan gadis di sampingnya seperti berniat membuat Alicia cemburu tapi gadis itu terlihat biasa saja. Bahkan tatapannya sangat datar.
"Orang terpilih akan mendapatkan undangan dariku."
Beberapa penduduk terlihat tak acuh dan kembali melanjutkan berbelanja sayur dan bahan pokok lainnya.
"Siapa saja yang akan kau undang?" tanya Tiana pada Arthur. ia menatap sinis gadis yang sedari tadi lengket dengan Arthur.
"Tentu saja salah satunya adalah kau. Bukannya kau sering datang ke acara camp berbagai musim," jawab Arthur sembari sesekali melirik Alicia yang memilih pergi meninggalkan tempat itu.
"Apa prajurit Arlo akan datang?"
Arthur memberikan dua undangan pada Tiana. "Tentu saja ia datang bersama adikku, Elio."
Tiana mendengus. "Jauhkan Elio dari ku selama camp berlangsung." Tiana mengambil undangan itu. Tercetak namanya dan Alicia.
"Kakak sepupuku tidak mungkin akan datang. Aku kembalikan..."
"Paksa ia untuk datang!! Aku ingin membuatnya cemburu kali ini. Kau tau, kakak sepupumu itu terlalu besar gengsinya untuk menyukaiku," bisik Arthur.
Tiana mendengus. "Aku sudah mengatakan jika kau bukan tipe kakakku. Kau sangat lembek dalam berpedang. Kau saja selalu kalah berpedang melawan prajurit Arlo." Tiana terdengar tertawa mengingat bagaimana Arthur yang berulang kali kalah melawan Arlo.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAR OF THRONES [SEASON 2] [TAMAT]
Ficción históricaSelepas kepergian Alicia dari Calestia. Entah mengapa mimpi aneh terus saja menghantui hidup Alicia. Mimpi buruk yang terjadi secara berulang terus-menerus menghantui pikiran dan hidupnya. Ia bahkan sama sekali tak mengenal sosok pria yang kerap kal...