"Jika kau tidak mendapatkan kelinci untukku juga tak apa. Aku harap kau pulang dengan selamat," ujar Raquelin sembari mensejajarkan langkah kakinya dengan Nolan.
Kuda milik pria itu terlihat sudah berdiri sejajar dengan kuda milik Lucian yang terlihat sudah siap untuk berburu.
"Arthur mengatakan padaku jika kelinci banyak di sekitar area perbukitan..."
"Aku tidak mencari seekor kelinci. Aku akan menangkap beruang hitam Netherlands," potong Nolan sembari menguatkan tali pedang yang mengikat di pinggangnya.
"Arthur tidak menyarankan kau untuk memburu beruang itu karena mereka benar-benar sangat berbahaya."
Nolan terkekeh. "Tenanglah, beruang itu tidak seburuk yang kau pikirkan."
Nolan lalu melirik pedang Lucian yang sama sekali tidak ada rumbainya. "Apa tidak ada gadis yang memberikan rumbainya padamu?" tanya Nolan.
"Aku mendapatkan beberapa rumbai dari penggemarku. Hanya saja aku sedang bermain taruhan dengan seorang gadis kali ini. Ia akan memberikan rumbai miliknya jika aku mendapatkan buruan yang besar." Lucian lalu menoleh untuk mencari keberadaan Alicia namun ia tak melihat batang hidung gadis itu sedari tadi.
"Siapa gadis itu? Apa Rosaline dari kerajaan woodwinter?"
Lucian menggelengkan kepalanya. "Hanya gadis biasa yang menarik perhatianku semenjak tadi pagi." Lucian menoleh kearah Nolan. "Aku tidak akan memberitahumu karena aku takut kau akan menyukainya juga."
Nolan terkekeh. "Kau tidak perlu khawatir karena aku tidak akan menyukai seorang gadis secepat itu."
Lucian mengangguk paham dan saat sorot matanya mengarah ke kumpulan gadis yang sedari tadi memanggil namanya. Tanpa sengaja tatapan Lucian bertemu dengan sorot mata milik Alicia.
Tapi gadis itu hanya menatap Lucian sejenak dan pergi dari tempat itu. Apa Lucian tak semenarik itu bagi Alicia?
******
Alicia menatap liontin di tangannya. Kapan ia ada waktu untuk mengembalikan liontin ini? Ia sungguh takut di permalukan oleh putra mahkota dari kerajaan Tarrent. Ia hanya takut di cap seorang pencuri dan orang-orang di camp akan mengejeknya.
Alicia lalu meletakkan liontin itu didalam kotak kecil dan menyimpan di dalam tasnya. Ia memilih untuk keluar dari tenda saat mendengar kegaduhan di luar tenda.
"Sangat tidak seru jika tidak ada jelajah malam. Lagipula hutan terlarang itu telah di beri papan larangan yang sangat besar dan aku yakin tidak ada yang akan berani kesana," ujar Tiana kepada salah seorang panitia summer camp kali ini.
"Apa yang terjadi?" tanya Alicia penasaran.
"Jelajah malam akan di batalkan karena panitia takut para tuan putri manja itu akan hilang di hutan terlarang didekat hutan Netherlands," ujar Vay sembari melirik para putri bangsawan yang tengah bersantai di depan tenda mereka untuk menunggu para pangeran datang.
"Bukankah sudah ada pagar dan papan tulisan larangan yang sangat besar? Jadi aku rasa tidak akan ada masalah." tanya Alicia pada panitia.
"Pangeran Arthur sebenarnya sudah mengatakan seperti itu tapi Pangeran Lucian dan lainnya mengatakan untuk membatalkan acara jelajah malam dan menggantinya dengan acara api unggun."
Rea berdecak malas. "Sangat tidak seru!! Padahal camp-camp kami sebelumnya juga selalu mengadakan acara jelajah malam dan semua orang kembali dengan selamat."
Panitia itu hanya menghela napas seperti lelah berdebat dengan Tiana. "Selepas berburu, para pangeran akan berdiskusi kembali dan esok kalian akan mendapatkan jawabannya. Kalau begitu aku permisi dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
WAR OF THRONES [SEASON 2] [TAMAT]
Fiksi SejarahSelepas kepergian Alicia dari Calestia. Entah mengapa mimpi aneh terus saja menghantui hidup Alicia. Mimpi buruk yang terjadi secara berulang terus-menerus menghantui pikiran dan hidupnya. Ia bahkan sama sekali tak mengenal sosok pria yang kerap kal...