Saat ini Zee sedang berada di kamarnya,ia memilih untuk membaca beberapa novel yang belum sempat ia baca.
Saat tengah asik membaca novel itu tiba tiba ada ketukan pintu dari arah luar.
Tok...tok..tok...
"Masuk" ucap nyaIa melihat Reva lah yang membuka puntu itu,dan ada beberapa orang teman temannya.
"Hai,lagi sibuk ya" ucap orang itu.
Zee hanya menggeleng dengan muka datarnya.
"Haaii Ajiji,aa gue kangen banget sama lo" ucap Ashel berlari kecil sambil memeluk Zee dari samping.
"Kan Zee nya belum sehat Cel lo main peluk peluk aja" ucap Marsha
Ashel pun melepas pelukannya.
"Gimana kabar lo Zee?" Tanya Oniel.
"Baik" ucap Zee sambil menutup bukunya.
"Bagus deh,kalau gitu" ucap Oniel lagi.
Mereka pun bercerita sambil sesekali tertawa hingga jam sudah menunjukkan pukul 4 sore.mereka semua pun berpamitan untuk pulang kerumah masing masing.
Kini tinggal lah Zee dan Reva di kamar.
"Gue ke kamar dulu,mau ganti baju" ucap Reva.
Zee hanya mengangguk,dan Reva pun pergi ke kamarnya.
Saat sudah selesai mengganti baju ia kembali ke kamar kembarannya itu.
"Kita jadi ke taman gak?" Tanya Reva
"Jadi" ucap Zee.
"Mau pergi sekarang?" Tanya Reva
Zee pun mengangguk,Reva pun membantu Zee berdiri dan memberikan tongkat nya.mereka pun berjalan menuju taman komplek yang tak jauh dari rumah mereka.
Saat sudah sampai di sana mereka duduk di salah satu bangku taman yang berada di bawah pohon rindang.
Sore ini suasana taman sangat ramai dengan anak anak yang berlari kesana kemari.dan ada juga yang sedang duduk bersama pasangannya untuk menikmati suasana sore ini.
"Hati hati duduk nya" ucap Reva membantu Zee duduk.
"Haus?mau minum?" Tanya Reva lagi.
"Gue mau es krim" ucap nya
"Tunggu bentar di sini ya,biar gue belikan" ucap Reva yang langsung menuruti permintaan kembarannya itu.
Tidak lama datang lah Reva yang membawa 2 es krim.
"Nih" ucap Reva memberikan es krim itu.
"Makasih" ucap nya
Mereka pun hanya diam,sibuk dengan es krim masing masing.
"Lo ngapain aja hari ini di rumah?" Tanya Reva memecahkan keheningan.
"Gak ada,cuma makan,tidur,baca buku,dengerin bik Ijah cerita" ucap nya sambil memakan es krim.
Reva hanya mengangguk mengerti sambil memakan es krim nya juga.
"Sekolah lo gimana hari ini?" Tanya Zee lagi.
"Kayak hari hari biasa" ucap Reva.
Saat es krim mereka sudah habis,Reva pun menggenggam tangan Zee.
Ia menatap Zee begitu lekat.
"Ngapa natap guenya gitu banget sih lo?" Ucap Zee agak risih
"Sekarang gue mau lo jujur sama gue,kenapa sikap dan sifat lo berubah? Gue ada salah sama lo ya?" Ucap Reva
Zee pun menghembuskan nafasnya kasar.
"Gue masih belum nerima dengan keadaan gue yang sekarang,gue masih shock dengan semua kejadian yang gue alami,semua begitu cepat terjadi" ucap Zee dengan wajah sendunya.
"Sekarang gue nanya sama lo,apa yang sebenarnya terjadi sama gue?" Ucap Zee lagi.
"Tapi lo janji setelah lo dengar keadaan lo ini,lo jangan kayak gini lagi"
Zee pun mengangguk
"Akibat operasi jantung ini,lo udah gak boleh lagi untuk main basket atau semacamnya yang buat lo jadi capek,yang buat jantung lo berdetak berlebihan,karena di dalam jantung lo ada alat yang membantunya berdetak,dan alat tersebut bisa aja sewaktu waktu berhenti bekerja kalau lo melakukan hal yang berlebihan,dan itu buat lo kesakitan,bahkan lebih dari itu,gue gak akan pernah siap buat ngelihat lo kesakitan atau pergi dari gue untuk selama lamanya Zee,gue gak akan pernah siap,lo pernah janji sama gue kan kalau lo akan selalu di dekat gue,akan selalu sama gue,sekarang gue akan balikin kata kata lo,gue akan selalu ada buat lo,selalu di dekat lo sampai kapan pun,gue bakal jadi jantung lo Zee,karena hidup lo hidup gue juga,bahkan kalau pun gue di suruh gantiin posisi lo gue siap,atau gue siap donorin jantung gue buat lo,demi lo,demi kembaran gue ini,jadi mulai sekarang jadilah Azizi yang gue kenal dari lahir.Azizi yang selalu terbuka sama gue,yang selalu bawel sama gue,lo boleh kok nyuruh nyuruh gue apapun itu asal lo gak kecapean" ucap Reva dengan air matanya yang sudah mengalir sedari tadi.
Zee terdiam atas kata kata Reva.
"Lo jangan nganggap diri lo lemah,dengan lo berada di sini di depan gue,berarti lo adalah orang yang paling kuat,lo udah ngelewatin masa koma lo,lo udah ngelewatin operasa jantung,bahkan tulang rusuk lo hancur waktu itu,dan lutut sama tangan lo juga retak tapi lo masih bertahan sampai sekarang,gue kalau jadi lo mungkin gue gak akan sanggup buat ngelewatin semua nya" ucap Reva lagi seolah ia tau apa yang sedang di pikirkan kembarannya itu.
"Rev,bantu gue buat ngejalani semua nya,bantu gue buat lawan semua rasa takut gue,bantu gue buat lawan rasa lemah gue ini" ucap Zee
Reva pun mengangguk sambil menghapus air matanya ," pasti,ada gue,kakak,mami dan papi yang akan selalu ada buat lo,kita akan selalu dukung lo apapun itu yang lo suka" ucap nya.
"Jangan nangis lagi" ucap Zee sambil menghapus sisa air mata Reva.
Reva pun mengangguk sambil tersenyum.
"Gue bakal terus bangkit buat kalian,walau pun gue udah gak bisa kayak lo lagi,gue udah gak bisa main basket kayak dulu lagi,tapi gue bakal cari hal yang gue suka lainnya,dan gue bakal ubah cita cita gue" ucap Zee lagi.
Reva pun tersenyum dengan ucapan Zee.
"Gimana kalau sekarang cita cita lo jadi penulis buku atau novel?" Ucap Reva
"Hm,ntah lah gue belum pernah mikir buat jadi itu" ucap Zee.
Mereka pun terkekeh atas candaan itu.
"Udah sore ni pulang yuk" ajak Reva
"Yuk" ucap Zee
Reva pun membantu Zee untuk berdiri dan mengambil tongkatnya yang ia sandarkan tadi.
" pelan pelan" ucap Reva memegang kengan Zee.
Dan mereka pun berjalan menuju rumah.
Saat di jalan Reva pun membuka suara," besok kan hari minggu ya,gimana kalau kita ke rumah Dimas,kakak sih yang ngajak tadi pagi" ucap Reva
"Ayukk,gue juga udah lama gak kesana" ucap Zee sangat semangat.
Reva pun tersenyum dengan tingkah Zee yang seperti anak kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS (ZEEDEL)
RandomKisah seorang anak kembar tetapi tidak sama yang bernama Reva fidela asadel dan kembarannya bernama Azizi shafaa asadel,mereka memiliki kakak laki laki yang bernama Rafa asadel yang merupakan mostwanted di sekolah nya