| 2 | Jangan Berkecil Hati

848 144 4
                                    

Naruto menatap sengit bandit yang berdiri tepat di depannya, ia bersungguh-sungguh tak akan memberi ampun pada kelompok merepotkan seperti mereka itu.

Kedua tangannya terkepal kuat, rasanya ia ingin segera menyerang dan menghajar mereka dengan membati buta.

"Heeee, aku tak menyangka Konoha akan mengirimkan bocah ingusan seperti mereka ini untuk mengawal kalian." salah satu orang yang terlihat seperti pemimpin bandit itu tersenyum mengejek, di akhir kata pria tua itu sempat melirik ketiga pedagang yang kini ditawan.

Tatapan itu seolah-olah memiliki arti, "Kalian yakin menyerahkan keselamatan nyawa kalian pada bocah-bocah ingusan seperti mereka?"

Naruto semakin menggertakkan giginya merasa tak terima telah diremehkan, bahkan sejak dulu. Heh, lihat saja, jika Naruto telah mengeluarkan seluruh kemampuannya apakah badit sialan itu akan berani berkata seperti itu lagi, Naruto tidak yakin.

Trang! Trang!

Neji melempar dua kunai ke arah dua bandit yang berdiri diantara para pedagang, membuat bandit-bandit itu dengan sigap menghindar dengan bergerak menjauh, masing-masing bergerak ke kanan dan kiri menjaga jarak dengan para pedagang karena reflek ingin menghindari serangan.

Neji menyunggingkan senyum ketika melihat rencananya untuk mengusir bandit dari sisi para pedagang membuahkan hasil, melihat adanya celah, Neji langsung menginterupsi, "Hey! Kalian! Cepatlah kemari!"

Mengerti akan ucapan Neji, ketiga pedagang yang sadar kini sudah tak ada lagi yang menyandera pun segera berlari dengan cepat mendekati ketiga gennin Konohagakure itu.

Kini, Naruto dan Neji terlihat saling membelakangi, dan Sakura sendiri nampak mencoba melindungi ketiga pedagang yang sekarang bersembunyi di balik tubuh kecilnya, tangan Sakura menggenggam sebuah kunai dengan begitu erat hingga terlihat sedikit bergetar.

"Naruto, pergilah lebih dulu dengan Sakura, bawa para pedagang itu ke tempat yang lebih aman." Neji berucap, netranya tak sedikitpun teralihkan, masih tertuju pada para bandit itu, ia sungguh tak mau lengah bahkan sedetik pun.

Naruto menggeleng, pria rambut kuning itu jelas saja tidak terima dengan ide beresiko yang Neji ucapkan. "Tidak tidak. Aku juga akan membantumu melawan bandit-bandit sialan ini, kau tidak mungkin bisa melawan mereka semua seorang diri,"

Bersamaan dengan perkataan Naruto, beberapa bandit yang tadi bersembunyi pun akhirnya mulai menampakkan diri.

"Kau gila? Apa kau akan membiarkan Sakura pergi sendiri? Bagaimana jika nanti mereka diserang? Cepat bawa Sakura dan yang lainnya menjauh, Naruto!" Neji menatap sekeliling, kini terlihat ada sekitar 6 bandit yang mulai mengepung mereka.

"Aish! Aku bosan dengan ini. SERANG!"

Naruto melotot saat seluruh bandit langsung menyerang dari segala arah, dengan cepat Naruto membentuk beberapa bunshin, dan Naruto yang asli segera menarik Sakura menjauh yang langsung diikuti oleh ketiga pedagang.

Naruto menoleh pada Neji yang saat itu mulai berkelahi. "Neji! Aku akan segera kembali! Bertahanlah!"

...

Sakura memperhatikan luka yang Neji terima, kini dirinya tengah mencoba memberikan pertolongan pada luka milik Neji dengan ninjutsu medis yang telah ia pelajari.

Setelah tadi mereka berada di tempat aman, Naruto langsung kembali ke medan tempur untuk membantu Neji. Hingga beberapa waktu kemudian keduanya kembali dengan Naruto yang memapah Neji, rupanya Neji kehilangan banyak chakra sehingga membuat pria itu tak bisa menghindari serangan, dan berakhir tubuhnya mendapatkan beberapa luka goresan, penurunan chakra nya pun sangat drastis.

𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang